budaya literasi di sekolah |
Satu dua datang dengan wajah sumringah. “Dimana tempatnya, bu?”.
Rupanya mereka peserta lomba memeriahkan hari kemerdekaan. Beberapa siswa dan
siswi SDN Pesantren diundang datang ke sekolah untuk melanjutkan final lomba.
Dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan, tampak dari
wajah-wajah mereka begitu cerah dan sumringah. Rupanya ada kebosanan berdiam di
rumah yang selama ini terbumkam membuncah. Kegiatan Lomba 17 Agustus seolah
obat pelipur kerinduan mereka pada lingkungan belajar dan menunjukkan semangat
mereka dalam literasi sekolah. Enam siswa sebagai finalis dengan seksama
mengikuti kegiatan lomba di sekolah, yaitu lomba membaca teks pidato dan
deklamasi puisi.
Lomba yang diadakan sekolah dalam rangka memperingati hari
kemerdekaan Republik Indonesia itu dilaksanakan selama sepekan. Dimulai tanggal
9 Agustus sampai dengan 12 Agustus 2021. Pengumuman lomba dan pembagian hadiah
dilakukan pada hari senin 23 Agustus 2021. Sebagai juara lomba baca teks pidato
yaitu: juara 1 Dhani kelas 5A, juara dua Jihan kelas 6, dan juara 4 Suci kelas
4A. Untuk juara deklamasi puisi yaitu: Juara 1 Azka kelas 5A, juara 2 Anniad
kelas 6, dan juara 3 Keyshila kelas 4B. Untuk para juara, sekolah memberikan
hadiah thropy dan bingkisan menarik. Nantinya, para juara itu dikirim mewakili
sekolah untuk ikut lomba di tingkat Gugus 4 Kecamatan Harjamukti.
Literasi sekolah sangat menunjang bagi perkembangan keilmuan siswa.
Justru di tengah pandemi, melek baca dan melek informasi sudah seharusnya
digalakkan. SDN Pesantren menyadari bahwa kegiatan semacam itu mesti
ditumbuhkembangkan, tentunya dengan passion yang disesuaikan. Jika dahulu
sebelum pandemi anak didorong berlomba mengisi mading kelas dan mading sekolah,
kini berbeda. Situasi zaman dan pergeseran kebiasaan menghadirkan perubahan
paradigma literasi sekolah juga. Cara-cara manual digantikan dengan cara
digital mengikuti arus perkembangan teknologi dan informasi. “jauh hari kami
memang sudah memasukkannya ke dalam kalender pendidikan sekolah kami”, ujar
kepala sekolah, Bu Sarimah, tempo hari.
Dimotori Ibu kepala dan para guru, sekolah mengembangkan pelbagai
media untuk mewadahi aktivitas literasi sekolah. Aktifitas Mading sekolah
online (www.sdnpesantrenkalijaga.blogspot.com), facebook, instagram, hingga youtube
menunjukkan perhatian besar terhadap literasi sekolah yang kekinian. Disamping
memang sudah zamannya, antusiasme nampak dari kunjungan dan keaktivan siswa
mengirim karya-karya terbaiknya untuk dipublikasikan.
Tentunya fakta itu menggembirakan. Kemandekkan aktivitas belajar
tatap muka tak lantas menyurutkan semangat siswa dalam belajar dan berkreasi.
Justru memberi kesempatan mereka memahami betapa pentingnya budaya literasi. Fenomena
ini diamini oleh banyak pihak, terutama para pendidik dan orangtua.