4 Sebab Datangnya Sifat Sombong |
4 Sebab Datangnya Sifat Sombong--Sombong (takabbur) adalah pakaian Tuhan. Hanya Allah yang pantas sombong. Semua makhluk, termasuk manusia, tidak boleh sombong. Iblis saja sebagai pemimpin para malaikat yang kehebatannya melampaui malaikat jibril, Allah usir. Karena kesombongan tak mau sujud (hormat) pada Adam atas perintah Allah, Iblis diusir dari surga. Alih-alih terhormat, manusia yang sombong justru dibenci Allah dan terjerumus pada jurang kenistaan.
Kesombongan itu sendiri termasuk penyakit hati yang sangat berbahaya. Nyaris semua penyakit lain seperti iri, dengki, hasut, aniaya, dan semacamnya disebabkan karena adanya sifat sombong. Pada level paling membahayakan, sifat sombong dapat menjadikan manusia kufur, baik kufur nikmat maupun kufur agama, alias keluar dari agama Islam.
Ada 4 sebab datangnya sifat sombong dalam diri manusia. Pertama, Ziyadatul Maal, bertambahnya harta. Acapkali manusia dihinggapi sifat sombong tatkala ia memiliki harta yang banyak lebih dari orang lain. Pada saat miskin papa, manusia mungkin ditempeli sifat minder dan malu pada orang lain. Namun, pada saat berjaya dalam harta, melimpah dengan kekayaan dan uang, lahirlah sifat sombong itu. Hingga pada perasaan bahwa dirinya lebih kaya daripada oranglain, dirinya punya segala-galanya, dan menganggap bahwa harta mampu mengatasi segala masalah hidup. Qarun adalah contoh riil dimana harta menjadikan manusia lupa diri dan sombong.
Kedua, Ziyadatul Mantiq, bertambahnya kedudukan. Fakta ini sering ditemui di banyak tempat dan di setiap zaman. Kedudukan atau jabatan seringkali membuat manusia menjadi sombong. Dahulu orang biasa saja tidak berstatus apa-apa, lalu berubah menjadi orang yang punya status, pangkat, jabatan, kedudukan, atau posisi. Tanpa disadari, dadanya mulai membusung, nada bicaranya meninggi, harga dirinya melambung, dan lupa pada asal muasal dirinya, sejarahnya, dan hakekat dirinya diciptakan Allah. Lambat laun kesombongan membuat manusia itu merendahkan oranglain dan semena-mena.
Ketiga, Ziyadatul 'Ilmi, bertambahnya ilmu. Ini juga termasuk penyakit. Tak jarang orang yang makin pintar makin sombong. Itu berarti kepintarannya disulap oleh setan untuk menjerumuskan dirinya ke jurang kenistaan dan menjauhkan dirinya dari Allah. Sebuah hadits, "Man Izdada 'ilman, Wa lam yazdad hudan, lam yazdad ilallah, illa bu'dan". "Barangsiapa bertambah ilmu, namun tak bertambah hidayah, maka sebenarnya ia justru bertambah jauh dari Allah". Level kesombongan ini sering hinggap pada Ahli ilmu, tak terkecuali orang-orang ahli agama yang mungkin biasa disebut ustadz atau kiai.
Keempat, Ziyadatu Tha'at, bertambahnya ketaatan. Orang yang rajin ibadah rajin beramal juga bisa dihinggapi sifat sombong. Tatkala ia merasa bangga pada dirinya bahwa ia rajin ibadah, rajin solat, rajin mengaji, rajin tahajjud, rajin wiridan, rajin sedekah. Dengan enteng pula menganggap ibadah orang lain masih di bawah level ibadahnya. Maka yang demikian itu, secara tak sadar telah masuk pada jebakan setan. Sifat sombong macam ini dapat dikategorikan sebagai sombong yang sirr, lebih rahasia dan lebih halus, hingga orang yang memiliki sifat sombong seperti ini tidak merasa bahwa dirinya sombong. Dan ini sangat berbahaya sekali, bahkan bisa merusak pahala serta memancing kekufuran secara akidah.
Pada akhirnya, harus ditanamkan kewaspadaan untuk menangkal 4 jalan masuk sifat sombong di atas. Setidaknya, dengan selalu menggantungkan dan mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah dan memohon perlindungan dari godaan setan melalui sifat buruk itu manusia dapat selamat. Bahwa baik itu harta, tahta, ilmu, atau ketaatan pada hakekatnya dari Allah dan manusia hanya dititipi saja. Berbahagialah manusia yang dalam hati dan perbuatannya dititipi ketaatan oleh Allah, namun jangan sampai ketaatan itu berubah menjadi malapetaka dengan datangnya sifat sombong.