Blogger Jateng

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI CPNS PUSDIKMIN POLRI BANDUNG (BAB 3)


                        



       BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Baca juga Bab 4


A.        Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan di SDN Pesantren Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon terdiri atas tujuh kegiatan. Setiap kegiatan dilaksanakan beberapa tahap kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi antara lain:
1.        Menyusun RPP dan Promes
2.        Kegiatan 3S Pagi Menyambut Siswa
3.        Melaksanakan PBM
4.        Pembiasaan Shalat Dhuha
5.        Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar
6.        Membuat Media Pembelajaran
7.        Membuat Kisi-kisi dan Naskah Soal
Rincian dari setiap kegiatan yang dilaksanakan selama aktualisasi dan habituasi di SDN Pesantren Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon yaitu sebagai berikut.

1.         Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Promes
a.        Tahapan Kegiatan
1)       
12
Mencantumkan Identitas. Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
2)        Mencantumkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
3)        Merumuskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran
4)        Menentukan Materi Pembelajaran.
5)        Menentukan Metode Pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
6)        Menetapkan Kegiatan Pembelajaran.
7)        Memilih Sumber Belajar.
8)        Menentukan Penilaian.

b.        Hasil Kegiatan
Tersusunnya RPP dengan penggunaan metode dan media yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Bukti Fisik : Print out RPP dan foto kegiatan penyusunan RPP.

c.         Nilai-Nilai Dasar ANEKA
1)        Akuntabilitas
Pembuatan RPP yang baik merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kita sebagai guru baik terhadap atasan maupun terhadap masyarakat. Kita harus melaporkan RPP yang kita buat kepada atasan dan menerima konsekuensi apabila terdapat kesalahan dengan memperbaikinya.
2)        Nasionalisme
RPP disusun dengan menyisipkan nilai-nilai nasionalisme didalamnya seperti kegiatan menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu daerah, sehingga menambah wawasan baik guru maupun peserta didiknya tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia.
3)        Etika Publik
Dalam menyusun RPP, penyusun berkonsultasi dan berkomunikasi dengan kepala sekolah dan teman teman sejawat yang lain dengan bahasa yang santun. RPP yang disusun memuat kegiatan pelayanan publik seorang guru terhadap peserta didiknya yang menghargai setiap potensi peserta didik yang beragam.
4)        Komitmen Mutu
Pengerjaan RPP dilaksanakan dengan target yang jelas, diselesaikan tepat waktu dan isinya sesuai yang diharapkan dengan tujuan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dan bermutu.

d.        Kontribusi terhadap Visi dan Misi Sekolah
Dengan menyusun RPP yang baik, diharapkan ikut berkontribusi terhadap visi dan misi sekolah yaitu Terciptanya sekolah ramah anak, unggul dalam presatsi, berkarakter berakar pada budaya bangsa, berwawasan lingkungan, berlandaskan imtaq dan iptek.

e.        Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dalam kegiatan Penyusunan RPP dan Promes terdapat penguatan nilai-nilai organisasi seperti kerja sama, disiplin serta tanggung jawab terhadap tugas.

f.          Keterkaitan dengan Mata Latsar
1)        Pelayanan Publik
Penyusunan RPP dan Promes disesuaikan dengan karakter peserta didik, dengan metode dan media yang sebaik-baiknya sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
2)        Whole of Government
Pembuatan RPP menunjukkan tahapan persiapan yang dilakukan dimana dalam penyusunannya melibatkan kepala sekolah dan rekan kerja.
3)        Manajemen ASN
          Tugas guru sebagai ASN salah satunya adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, oleh karena itu dalam pembuatan RPP harus sesuai standar yang tertuang dalam Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang komponen RPP.

g.       
Dokumentasi
 







                     
Gambar 3.1 proses pembuatan RPP
 Gambar 3.2 RPP PAI & BP
 



2.         Kegiatan 3s Pagi Menyambut Siswa
a.        Tahapan Kegiatan
a.         Guru datang ke sekolah 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.         Guru menyambut kedatangan siswa dengan senyum, salam dan sapa.
b.      Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan menyambut pagi ini siswa dapat membiasakan bersikap sopan santun, sikap terpuji, menjalin keakraban antara guru dan siswa, kedisiplinan siswa dan rasa cinta tanah air siswa meningkat. Kegiatan menyambut pagi yang telah diaktualisasikan di SDN Pesantren Kota Cirebon mencapai hasil yang belum optimal sekitar 75%. Hal ini dikarenakan guru-gurunya belum terbiasa dengan kegiatan menyambut pagi khususnya pada kegiatan menyambut kedatangan siswa. Bukti fisiknya yaitu foto dokumentasi kegiatan menyambut pagi di SDN Pesantren Kota Cirebon.

c.         Nilai-nilai Dasar ANEKA
1)    Akuntabilitas
          Melaksanakan kegiatan menyambut pagi merupakan suatu kewajiban dan salah satu tugas pokok dan fungsi guru sebagai pelayan publik. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
                       2)   Etika Publik
Kegiatan menyambut pagi ini menggunakan bahasa yang santun dan menumbuhkan karakter siswa yang terpuji dan  bermoral.
 3)  Komitmen Mutu
           Pembiasaan menyambut pagi merupakan pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi pada kualitas hasil

d.     Keterkaitan dengan Mata Diklat
  1)     Pelayanan Publik
           Melayani siswa dengan kegiatan menyambut pagi  merupakan bentuk pelayanan guru terhadap anak didik.
e.     Kontribusi  Terhadap Visi / Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan menyambut pagi ini memberikan kontribusi  terhadap visi sekolah yaitu terwujudnya peserta didik yang cerdas, ramah serta berakhlakul karimah dan  mampu bersaing di Kecamatan Harjamukti tahun 2021 dan sesuai dengan misi sekolah yaitu membentuk warga sekolah yang berakhlakul karimah.

f.    Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
             Sekolah sebagai instansi pelayanan di bidang pendidikan memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif baik di kelas maupun di luar kelas. Hal ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan profesionalisme sekolah dalam pelayanan di bidang pendidikan. Maka dari itu nilai-nilai dasar ANEKA mampu membantu meningkatkan perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik dan disiplin.
g.        Dokumentasi
Gambar 3.3 Peserta sedang menyambut kedatangan siswa


3.         Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)
a.        Tahapan Kegiatan
1)        Masuk kelas sesuai jadwal mata pelajaran
2)        Mengucapkan salam
3)        Menanya kabar dengan memberi penekanan semangat
4)        Mengabsen siswa
5)        Bersama-sama membaca doa belajar
6)        Memeriksa pekerjaan rumah siswa (PR)
7)        Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan RPP
8)        Melakukan apersepsi sesuai dengan RPP
9)        Melaksanakan pembelajaran mengacu pada RPP
10)     Melakukan evaluasi mengacu pada RPP
11)     Memberikan tugas tidak terstruktur
12)     Menutup pembelajaran dengan hamdalah

b.      Hasil Kegiatan
1)        Siswa dapat pengetahuan  dan ilmu dari pembelajaran
2)        absensi siswa
3)        dokumen foto buku tugas siswa
4)        buku nilai atau buku hasil pengamatan

a.        Nilai-nilai Dasar ANEKA
1)    Akuntabilitas
          Melaksanakan kegiatan PBM adalah kewajiban dan salah satu tugas pokok dan fungsi guru sebagai tenaga pendidik. Oleh karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2)   Etika Publik
Kegiatan PBM menggunakan bahasa yang santun dan di dalamnya disisipkan nilai-nilai karakter kepada siswa agar dapat dipahami dengan baik untuk dipraktikkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
 3)  Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang menyajikan pembelajaran menarik menyenangkan adalah sebentuk tanggungjawab mutu dari seorang guru terhadap pendidikan bangsa.  

d.     Keterkaitan dengan Mata Diklat
  1)     Pelayanan Publik
Melayani siswa dengan kegiatan PBM yang menarik dan menyenangkan merupakan bentuk pelayanan guru terhadap anak didik.

e.     Kontribusi  Terhadap Visi / Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan Proses belajar mengajar ini memberikan kontribusi  terhadap visi sekolah yaitu terwujudnya peserta didik yang cerdas, ramah serta berakhlakul karimah dan  mampu bersaing di Kecamatan Harjamukti tahun 2021 dan sesuai dengan misi sekolah yaitu membentuk warga sekolah yang berakhlakul karimah.

f.    Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
             Sekolah sebagai instansi pelayanan di bidang pendidikan memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif terutama dalam proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas.

g.        Dokumentasi
                        Gambar 3.4 Kegiatan Belajar Mengajar

4.         Pembiasaan Shalat Dluha
a.        Tahapan Kegiatan
Pembiasaan pelaksanaan sholat dhuha dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1)        Sholat dhuha dilakukan setiap hari disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PAI dan BP
2)        Shalat dluha diprogramkan untuk kelas atas saja
3)        Sehari sebelumnya siswa diingatkan membawa alat shalat
4)        Sholat dhuha dilakukan di tempat shalat (mushola) sulapan yaitu sebagian ruang kepala sekolah disekat dan dijadikan mushola
5)        Sholat dilaksanakan dengan berjamaah dipimpin oleh salah seorang siswa;
6)        Setelah selesai Sholat Dhuha dilanjutkan dengan membaca do’a setelah sholat dhuha;
7)        Setelah kegiatan selesai sholat Dhuha, siswa melakukan kegiatan pembelajaraan PAI dan BP

b.        Hasil Kegiatan
Kegiatan melakukan sholat dhuha diharapkan dapat mencapai hasil sebagai berikut:
1)        Dapat memberikan kontribusi pada tercapainya misi sekolah, yaitu menanamkan keimanan dan ketakwaan;
2)        Mempererat tali persaudaraan antar siswa dengan guru dan antar siswa itu sendiri
3)        Melatih disiplin dalam ketepatan waktu.
4)        Membiasakan siswa beribadah
c.         Nilai-nilai Dasar ANEKA
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha di awal pembelajaran pagi hari diharapkan dapat melatih sikap-sikap yang sesuai nilai dasar ANEKA, diantaranya:
1)        Akuntabilitas
Siswa bersama guru dibiasakan untuk bertanggung jawab, konsistensi terhadap kegiatan yang dilakukannya.
2)        Nasionalisme
Dalam kegiatan sholat dhuha di awal pembelajaran pada pagi hari diharapkan dapat melaksanakan nilai-nilai sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa dan persatuan Indonesia.
3)        Etika Publik
Memperlakukan semua siswa sama, tanpa membeda-bedakan status. Siswa yang datang lebih dulu dipersilahkan mengisi shaf depan, begitupun siswa yang datang terlambat harus mau menempati shaf belakang.
4)        Komitmen mutu
Menanamkan kedisiplinan kepada siswa dalam hal waktu dan membentuk karakter diri siswa yang taat beribadah.

d.        Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha sebelum pembelajaran dimulai diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam terlaksananya visi misi SDN Galunggung Kecamatan Harjamukti sebagai upaya untuk menunjang ketercapaian misi sekolah yaitu “Menanamkan keimanan dan ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa”.

e.        Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam tercapainya tujuan pendidikan, yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

f.          Keterkaitan dengan Mata Diklat
1)        Pelayanan Publik
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha termasuk ke dalam pelayanan publik, karena dalam kegiatan tersebut guru melakukan pelayanan bagi siswa dalam memberikan pembiasaan disiplin dan tanggung jawab melaksanakan ibadah.
2)        Whole of Government
Kegiatan sholat dhuha dapat dijadikan wadah untuk kerjasama dengan guru kelas untuk menilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
3)        Manajemen ASN
Kegiatan shalat dhuha merupakan perwujudan kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dimana moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
g.        Dokumentasi






             Gambar 3.5 Pelaksanaan Shalat Dluha


5.         Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar
a.        Tahapan Kegiatan
Kegiatan bimbingan merupakan salah satu tugas dan fungsi yang harus dilakukan oleh guru. Yang penulis maksud bimbingan lebih fokus pada bimbingan membaca Al-Qur’an. Di samping karena penulis adalah guru PAI, juga beberapa siswa kelas atas yang diampu oleh penulis masih ada yang belum bisa atau belum lancar dalam membaca Al-Qur’an. Adapun bimbingan lain lebih banyak dilakukan oleh guru kelasnya masing-masing.
Berikut merupakan tahapan kegiatan dalam melakukan bimbingan:
1)        Menyelipkan bimbingan mengaji dalam proses belajar mengajar menyesuaikan dengan tema dalam RPP
2)        Menyusun jadwal bimbingan
3)        Memprioritaskan siswa yang belum bisa baca dan belum lancar
4)        Termasuk memberikan bimbingan kepada siswa yang sudah lancar untuk meningkatkan kemampuannya.
b.        Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan diharapkan dapat memperbaiki kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an. Sebab membaca al-Qur’an adalah pokok bagi pelaksanaan ibadah lain seperti shalat atau lainnya.

c.         Nilai-nilai Dasar ANEKA
1)        Akuntabilitas
Pelayanan bimbingan kepada siswa merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai upaya untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini guru PAI mempunyai tanggungjawab bagaimana siswanya bisa membaca al-Qur’an dengan baik.
2)        Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang dapat terealisasikan dalam kegiatan pelayanan bimbingan  kepada siswa adalah tidak membeda-bedakan siswa. Semua siswa harus dilayani dengan baik.
3)        Etika Publik
Kegiatan pelayanan bimbingan belajar kepada siswa dilakukan secara individual, sehingga apa yang menjadi kendala siswa dapat diatasi.
4)        Komitmen Mutu
Pelayanan bimbingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan mendasar siswa di masa mendatang ketika mereka dihadapkan pada kewajiban melaksanakan ibadah secara islam yang notabene menggunakan bahasa al-Qur’an.
d.        Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Kegiatan bimbingan belajar yang dilakukan secara tepat dan berkualitas, diharapkan dapai menjadi upaya untuk menunjang ketercapaian misi organisasi yaitu siswa yang berakhlakul karimah yang taat dalam beragama.

e.        Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan bimbingan kepada siswa diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian nilai-nilai organisasi yaitu tanggung jawab pada tugas dan fungsi guru. Selain itu kegiatan pelayanan juga dapat dijadikan upaya dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia, cakap dan kreatif.

f.          Keterkaitan dengan Mata Diklat
Kegiatan pelaksanaan bimbingan kepada siswa berkaitan dengan mata diklat, diantaranya:
1)        Whole of Government
Kegiatan bimbingan di luar jam pelajaran berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan guru lain terutama kepala sekolah.
2)        Pelayanan Publik
Kegiatan bimbingan dimaksudkan sebagai upaya dalam melakukan pelayanan yang optimal kepada siswa. Sehingga apa yang diharapkan siswa dan wali siswa terpenuhi.
3)        Manajemen ASN
Pelayanan bimbingan dilakukan sebagai respon guru dari masalah yang dialami siswa dan guru merupakan pelayan publik utama di sekolah.

g.        Dokumentasi









Gambar 3.6
Kegiatan Bimbingan Belajar Mengaji Al-Qur’an

6.         Membuat Bahan Ajar / Media Pembelajaran
a.        Tahapan Kegiatan
1)        Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2)        Analisis Sumber Belajar
3)        Pemilihan dan Penentuan Bahan Ajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
4)        Penyusunan Peta Bahan Ajar
5)        Penyusunan Bahan Ajar


b.        Hasil Kegiatan
Tersusunnya bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran berakar pada budaya bangsa, berwawasan lingkungan, berlandaskan imtaq dan iptek.

c.         Nilai-Nilai Dasar ANEKA
1)         Akuntabilitas
Pembuatan bahan ajar yang baik merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kita sebagai guru dalam terciptanya proses pembelajaran yang mengoptimalkan aktivitas belajar siswa.
2)        Etika Publik
Bahan ajar dibuat dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh siswa guna sebagai penunjang proses pembelajaran.
3)        Komitmen mutu
Pembuatan bahan ajar dilakukan dengan baik dan benar dengan bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran berkualitas agar tercipta pendidikan yang lebih bermutu.

d.        Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Dalam kegiatan Penyusunan bahan ajar terdapat penguatan nilai-nilai organisasi seperti kerja sama, disiplin serta tanggung jawab terhadap tugas.

e.        Keterkaitan dengan Mata Latsar
1)        Pelayanan Publik
Dalam Penyusunan bahan ajar, kita harus cermat dan teliti dalam memilih informasi . Informasi yang dikumpulkan harus bermanfaat bagi peserta didik, tidak bertele- tele dan mudah dipahami peserta didik serta sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
2)        Whole of Government
Melakukan konsultasi atau berkordinator dengan Kepala Sekolah dan rekan guru yang lain untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengajar.
3)        Manajemen ASN
Tugas guru sebagai ASN yang baik harus selalu terus meningkatkan kemampuan melalui pengembangan diri.

f.          Dokumentasi





                                               
                                                Gambar 3.7 Media pembelajaran PAI

7.         Membuat Kisi-kisi Dan Naskah Soal
a.        Tahapan Kegiatan
1)        Menentukan tujuan utama yaitu membentuk budi pekerti peserta didik yang luhur;
2)        Menyiapkan spesifikasi tes, pilihan ganda dan isian singkat dengan menetapkan proporsi butir yang harus terpusat, serta menyisipkan soal yang berhubungan dengan karakter;
3)        Menyusun butir soal;
4)        Mengadakan penelaah kembali terhadap butir-butir yang diperoleh dan melakukan revisi bila perlu;
5)        Menentukan ciri-ciri statistik skor nilai tiap butir soal yang dicapai;
6)        Merencanakan dan melaksanakan pengkajian reliabilitas dan validitas untuk bentuk akhir tes;
7)        Mengembangkan panduan pengadministrasian, penskoran dan penafsiran skor tes (sebagai contoh, siapkan tabel norma, prestasi standar, dan sebagainya).
                                  
b.        Hasil Kegiatan
Menghasilkan kisi-kisi dan naskah soal yang bisa menjadi salah satu pengukur keberhasilan pembelajaran siswa yang berbasis karakter.

c.         Nilai-nilai Dasar ANEKA
1)        Akuntabilitas
Mengukur kemampuan siswa dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan. Nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab.
2)        Nasionalisme
Alat ukur diberikan kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan siswa. Nilai dasar nasionalisme yaitu non diskriminasi.
3)        Etika Publik
Membuat kalimat dalam alat ukur pencapaian hasil belajar dengan menggunakan kata baku dan kalimat efektif. Nilai dasar etika publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
4)        Komitmen mutu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Nilai dasar komitmen mutu yaitu efektif.
5)        Anti Korupsi
Tidak menerima gratifikasi untuk mengubah soal. Nilai dasar anti korupsi yaitu jujur

d.        Kontribusi terhadap Visi/Misi Organisasi
Membuat kisi-kisi dan soal evaluasi merupakan tolak ukur untuk menentukan keberhasilan siswa dalam belajar maka pembuatan kisi-kisi ini juga berkontribusi terhadap visi dan misi sekolah yaitu menciptakan siswa berprestasi yang berbudi luhur, sehingga Menjadi sekolah berkualitas, memiliki sumber daya manusia yang aktif dan menyenangkan.

e.        Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai penguatan karakter organisasi yang didapat dari kegiatan ini yaitu:
1)        Jujur
2)        Tanggung jawab
3)        Memiliki etika yang luhur

f.          Keterkaitan dengan Mata Diklat
1)        Whole of Government
Membuat kisi-kisi dibantu oleh guru sejawat jadi adanya kolaborasi antar guru.
2)        Manajemen ASN
Membuat kisi-kisi dan soal adalah tanggung jawab dan kewajiban guru sebagai ASN.
3)        Pelayanan Publik
Pelayanan publik dilakukan dalam kegiatan ini mengedepankan komitmen untuk menjaga kerahasiaan dari soal, tidak mudah dibocorkan dengan alasan apapun kepada siapa pun.

g.        Dokumentasi







                             Gambar 3.8 Proses pembuatan kisi-kisi











B.        JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

No
Kegiatan
Juli 2019
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
Menyusun RPP dan Promes

























2
Kegiatan 3S Pagi Menyambut Siswa


















3
Melaksanakan PBM


















4
Pembiasaan Shalat Dhuha


















5
Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar



















6.
Membuat Media Pembelajaran



























7.
Membuat Kisi-kisi dan Naskah Soal
























Keterangan :
                           =Libur sekolah

           
C.        ANALISIS DAMPAK 
Berikut adalah analisis dampak jika kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan ataupun tidak dapat dilaksanakan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
1.         Menyusun RPP dan promes
Kegiatan ini sangat penting sebab menyangkut perencanaan atau design pembelajaran. Pembelajaran yang ingin disampaikan jika tidak dibuat mustahil akan dapat diterima secara maksimal dengan baik oleh siswa. RPP dan prota promes adalah perangkat pembelajaran yang saling berkaitan tidak dapat dipisahkan.
Ketika dilaksanakan dengan baik, maka hal itu sangat mendukung pada usaha pencapaian visi misi organisasi sekolah. Di samping itu, pelayanan terhadap siswa akan maksimal dan mampu memberikan kepuasan kepada siswa.
Penyusunan RPP dan seperangkatnya juga perlu dibuat sebagai tanggungjawab guru by sistem. Artinya bahwa tatkala guru yang bersangkutan berhalangan sekalipun, guru piket yang menggantikannya akan mudah melaksanakan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dibuat.
Kegiatan pembuatan perangkat pembelajaran yaitu Prota promes dan RPP terlaksana 100%.

2.         Kegiatan 3s Pagi Menyambut Siswa
Aspek ini penting untuk dikembangkan. Jika tidak dilaksanakan, dampaknya memang tidak secara langsung pada pengetahuan siswa. Akan tetapi jika ditelaah maka dampaknya sangat besar pada pembentukan karakter sopan santun, penanaman budaya senyum salam sapa sebagai karakter khas bangsa timur dan islam secara khusus.
Jika dilaksanakan dengan baik bahkan sudah menjadi budaya maka hal itu dapat menyajikan kepuasan pelayanan pendidikan baik bagi siswa maupun bagi orangtua siswa. Budaya 3 s adalah salah satu cermin budaya sekolah yang berkarakter dan komitmen pada pengembangan pendidikan berkepribadian dan berkebudayaan.
Kegiatan 3s pagi menyambut siswa terlaksana 100%.

3.         Melaksanakan PBM
Jika dilaksankan, beberapa unsur pokok seperti interaksi pembelajaran guru dengan siswa atau siswa dengan siswa dapat terpenuhi. Peningkatan kompetensi intelektual, emosial, sosial dan spiritual anak dalam membangun karakter dirinya dapat ditemukan di dalam kelas melalui proses belajar mengajar (PBM).
Jika tidak dilaksanakan maka cenderung siswa terbengkalai. Waktu dan kesempatan mereka untuk belajar terbuang sia-sia. Semestinya mereka mendapatkan ilmu pengetahuan atau keterampilan baru. Jika PBM terganggu maka proses pembelajaran dan pendidikan mereka di sekolah juga terganggu.
Kegiatan proses belajar mengajar terlaksana 100%.

4.         Pembiasaan Shalat Dluha
Jika dilaksanakan, maka setidaknya ada nilai karakter yang dikembangkan dan dibudayakan, yaitu disiplin waktu dan menghilangkan rasa malas serta mendorong untuk rajin beribadah. Jika dilaksanakan hal ini akan berdampak pada perangai siswa. Sebab kebiasaan ibadah, dalam hal ini shalat dluha dapat memperbaiki akhlak sedikit demi sedikit dari sisi sudut pandang agama.
Jika tidak dilaksanakan, secara kasat mata tidak apa-apa, akan tetapi kesempatan baik menanamkan nilai-nilai dan karakter sebagaimana disebutkan di atas sejak usia dini atau kecil akan terbuang. Di samping itu, harapan besar bahwa pembiasaan shalat dluha akan terus berlanjut hingga mereka dewasa bahkan bisa ditularkan—dalam arti positif—kepada keluarganya atau teman-temannya di luar lingkungan sekolah sekarang atau kelak di kemudian hari. Kegiatan shalat dluha terlaksana 100%.

5.         Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar
Jika dilaksanakan maka:
a)        Akan sangat membantu siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an
b)        Akan sangat membantu siswa yang sudah bisa tapi belum lancar membaca Al-Qur’an
c)        Akan sangat membantu siswa yang sudah lancar namun ingin meningkatkan kemampuannya lebih baik lagi
d)        Membantu siswa yang kesulitan belajar terutama dalam belajar PAI dan membaca Al-Qur’an melalui konsultasi
e)        Membantu lembaga menggapai visi misi sekolah
f)         Meningkatkan kualitas lulusan dari sisi kemampuan keagamaan dalam hal ini membaca Al-Qur’an
Jika tidak dilaksanakan maka hal itu akan berpengaruh pada semangat siswa dalam menuntut ilmu agama. Mengapa saya katakan demikian karena pembelajaran di kelas selama 4 jam seminggu saja tidak cukup untuk secara lebih rinci dan privat membimbing siswa belajar membaca Al-Qur’an. Di samping bimbingan dilakukan dalam pembelajaran (include) juga dilakukan diluar pembelajaran.
Kegiatan bimbingan belajar membaca Al-Qur’an terlaksana 100%.
6.         Membuat Media Pembelajaran
Jika dilaksanakan maka akan sangat membantu terhadap efektifitas guru dalam menyampaikan materi dan bahan ajar. Sebab media pembelajaran sangat membantu siswa dalam menangkap atau menyerap pelajaran. Tanpa media, akan sangat sulit materi yang notabene konseptual dapat dicerap oleh pikiran siswa.
Jika tidak dilaksanakan, tingkat pemahaman dan penyerapan anak terhadap meteri pelajaran akan lemah. Berdasar pada pepatah: “aku lihat aku tahu, aku dengan aku mengerti, aku lakukan aku bisa”.
Kegiatan membuat media pembelajaran terlaksana 100%

7.         Membuat Kisi-Kisi Dan Naskah Soal
Membuat kisi-kisi dan terutama naskah soal adalah kegiatan penting guru. Sebab salah satu aspek penting yang dilakukan guru adalah melakukan evaluasi pembelajaran, baik evaluasi harian maupun bulanan atau semester.
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka kemampuan siswa dalam belajar akan dengan mudah diukur untuk kemudian dianalisis dan dibuatkan rencana tindak lanjut
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, akan sangat sulit mengukur sampai dimana kemampuan siswa, atau sampai dimana keterserapan materi yang disampaikan, atau sampai level mana kemampuan siswa memahami materi. Karena jika demikian, bagaimana mungkin bisa membuat rencana tindak lanjut. Padahal rencana tindak lanjut dibutuhkan guna menciptakan perbaikan pembelajaran di waktu ke depan.
Kegiatan membuat kisi-kisi dan naskah soal terlaksana 100%.