Blogger Jateng

Contoh Pola Pikir Logis


Salah satu faktor penting yang ada dalam diri manusia adalah pikiran.  Pikiran, selain nafsu,  yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sebab manusia sedari mula disebut sebagai hayawanunnnatiq,  hewan yang berpikir.

Dalam tulisan tidak akan terlalu mendalam membedakan pikiran dengan perasaan.  Patokan yang diambil adalah pikiran yang logis adalah yang berdasarkan logika yang benar.  Untuk lebih jelasnya bisa dilanjutkan dengan membuka dasar-dasar ilmu logika atau disebut juga ilmu mantiq, ilmu logika.

Logika yang sehat adalah timbangan untuk memilah dan memilih kebenaran di antara berserakannya fakta dan wacana.  Logika pula yang menjadi raja yang bisa mengatasi emosi yang larut. 

Agak njilmet ya memahaminya.  Tapi untuk menyederhanakan, saya akan buat perumpamaan.  Didasarkan bahwa saya adalah seorang ayah dari dua anak perempuan kecil mungil nan cantik.

Anak saya yang pertama sejak mengenal es krim hingga saat ini doyan barang dingin itu.  Suatu kali dia merengek minta dibelikan es krim.  Nah,  sebagai ayah saya harus memutuskan bagaimana menghadapinya.  Dalam pikiran saya menimbang,  jika saya turuti,  barang tentu es itu berefek mengganggu perut anak saya.  Biasanya kena masuk angin atau badannya jadi panas.  Jika tidak dituruti saya juga kasihan. 

Dari kebimbangan itu saya bisa mengambil dua sikap.  Pertama,  belikan dia es krim karena kasihan.  Perkara nanti sakit perut urusan nanti.  Ya mudah-mudahan saja tidak.  Kan kasihan daripada anak merengek nangis,  belikan saja.  Toh harga juga tak seberapa.

Kedua,  saya tolak keinginan anak saya karena saya sudah tahu akan akibatnya nanti.  Sembari mengalihkan keinginan anak saya itu ke hal lain selain es krim yang lebih aman untuk kesehatannya. 

Nah,  mari kita analisis.  Sikap saya yang pertama dapat digolongkan pada pengambilan sikap yang emosional.  Sebuah sikap yang diambil hanya berdasarkan rasa kasihan dan mengesampingkan efek negatif di kemudian hari.  Sementara sikap kedua saya lebih digolongkan sikap logis.  Sebab saya sudah tahu nanti akibatnya bagaimana.  Sikap kedua ini juga dibarengi dengan mengalihkan ke hal lain atau mencari solusi lain.  Itu artinya bahwa sikap kedua juga didasarkan rasa kasihan dalam jangka waktu yang lebih lama. 

Daripada nanti perutnya sakit,  mending anak nangis sebentar dan segera menemukan peredanya yaitu pengalihan lain dari keinginannya. 

Begitu kira-kira berpikir dan bersikap logis.  Dalam kasus di atas,  orangtua yang sayang pada anaknya didasarkan pada rasa sayang yang logis tentu akan mengambil sikap kedua.  Sementara orangtua yang cenderung emosional dan mengesampingkan pikiran logis akan mengambil sikap pertama yaitu menuruti keinginan anak sembari tak acuh pada efek negatif dari keputusan itu terhadap anak di kemudian hari.

Sekian dulu guys.  Semoga kita bisa menjaga kesehatan pikiran kita di tengah mewabahkan sikap dan pikiran emosional yang menampakkan wajah marah,  kecewa,  memaki dan mengeluh.  Kok gak nyambung ya omongan saya.  Ah terserah,  ambil pelajaran baiknya saja ya.