Blogger Jateng

Rindu Yang Kaku

Kutitip nama
Kamu dimana mana
Jika saja kau sempat membaca

Ada mata malaikat
Mengikuti jejak tetakdir
Mengantarkan rasa ke yang paling rahasia

Degup kencang
Desiran angin
Tatapan jauh
Semuanya rindu

Saat kamu dimana entah
Pada senyum atau tawa siapa
Pada sebutir nasi atau sepiring hidangan
Mungkin engkau sedang alpa atau lupa

Tapi yakinlah
Ada rindu yang menguntitmu
Air mata yang mengkristal dan tak lagi bisa jatuh
Berbisik tak terdengar memanggil namamu dalam harapan dan doa

Kendaraan yang lalu lalang
Selalu terdengar itu kamu
Sebab terlalu besar harapan
Suara Rem atau gas yang melambat
Selalu aku kira itu kamu
Aku sambut dengan binar
Lalu redup segera sebab ternyata bukan kamu

Begitu berkali-kali
Begitu berhari-hari
Entah berapa kali nafas dalam dihembus dan aku belajar sabar

Aku selalu berharap akan terbiasa
Dan kebal
Tapi tidak
Semua hari bagiku istimewa

Dalam senyum yang kulempar
Dihadapmu saat kau datang
Kamu tahukah itu senyum rindu
Meski maaf aku tak sepintar orang lain mengekspresikannya
Aku juga tak sepandai oranglain beromantika
Aku juga tahu aku kaku. Tapi aku rindu