Pengalaman yang menarik. Memang sudah beberapa kali melaksanakan shalat di masjid Kalijaga kota Cirebon. Kali ini saya melaksanakan shalat jumat.
Bagi saya, Melaksanakan shalat jumat di masjid Kalijaga sedikit berbeda dengan di masjid lain. Di antaranya, suasananya adem alami. Mungkin di masjid lain juga adem, tapi adem AC. Tapi di masjid Kalijaga, AC nya alami. Mengapa saya bilang begitu karena memang wilayah masjid kalijaga termasuk hutan kota yang dilindungi. Pepohonan yang besar dan tinggi, air kali yang mengalir, dan mesjid yang menyediakan pekarangan terbuka yang cukup luas.
Kondisi mesjid secara bangunan memang biasanya saja. Bahkan cenderung usang atau klasik. Arsitekturnya juga zaman dulu banget. Tapi pekarangan yang tanpa atap dan beratapkan pepohonan tinggi besar itu lho yang bikin adem. Apalagi ditambah Khatib dengan suara yang merdu, wow bikin ngantuk. hehe...
Hei, Pembaca, Tahukan Klean...!
Bahwa yang saya ceritakan di atas adalah masjid di sebuah tempat yang bernama patilasan Sunan Kalijaga. Tepatnya, di Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Konon, menurut sesepuh di Desa Tersebut, Dahulu Sunan Kalijaga melaksanakan ritual atau tirakat menjaga kali atas perintah Sunan Maulana Malik Ibrahim itu ya tempatnya disitu, di Kelurahan Kalijaga. Makanya, situs itu diabadikan dan dibuatlah masjid kecil untuk mengenang Sunan Kalijaga.
Secara Pribadi, logika saya agak bertabrakan, sebab Kanjeng Sunan Kalijaga setahu saya memang di Demak Jawa timur. Tapi beberapa benang merah juga bisa dipahami. Sebab pada masa Walisongo, semua orang tahu bahwa Sunan Kalijaga sangat bersahabat-melebihi kedekatan dengan yang lain-dengan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Wallahu a'lam.
sumber foto dari wikipedia
Bagi saya, Melaksanakan shalat jumat di masjid Kalijaga sedikit berbeda dengan di masjid lain. Di antaranya, suasananya adem alami. Mungkin di masjid lain juga adem, tapi adem AC. Tapi di masjid Kalijaga, AC nya alami. Mengapa saya bilang begitu karena memang wilayah masjid kalijaga termasuk hutan kota yang dilindungi. Pepohonan yang besar dan tinggi, air kali yang mengalir, dan mesjid yang menyediakan pekarangan terbuka yang cukup luas.
Kondisi mesjid secara bangunan memang biasanya saja. Bahkan cenderung usang atau klasik. Arsitekturnya juga zaman dulu banget. Tapi pekarangan yang tanpa atap dan beratapkan pepohonan tinggi besar itu lho yang bikin adem. Apalagi ditambah Khatib dengan suara yang merdu, wow bikin ngantuk. hehe...
Hei, Pembaca, Tahukan Klean...!
Bahwa yang saya ceritakan di atas adalah masjid di sebuah tempat yang bernama patilasan Sunan Kalijaga. Tepatnya, di Kelurahan Kalijaga Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Konon, menurut sesepuh di Desa Tersebut, Dahulu Sunan Kalijaga melaksanakan ritual atau tirakat menjaga kali atas perintah Sunan Maulana Malik Ibrahim itu ya tempatnya disitu, di Kelurahan Kalijaga. Makanya, situs itu diabadikan dan dibuatlah masjid kecil untuk mengenang Sunan Kalijaga.
Secara Pribadi, logika saya agak bertabrakan, sebab Kanjeng Sunan Kalijaga setahu saya memang di Demak Jawa timur. Tapi beberapa benang merah juga bisa dipahami. Sebab pada masa Walisongo, semua orang tahu bahwa Sunan Kalijaga sangat bersahabat-melebihi kedekatan dengan yang lain-dengan Kanjeng Sunan Gunung Jati. Wallahu a'lam.