BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Baca juga Bab 4
A.
Kegiatan
Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan di
SDN Pesantren Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon terdiri atas tujuh kegiatan.
Setiap kegiatan dilaksanakan beberapa tahap kegiatan yang mengandung
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi antara lain:
1.
Menyusun RPP dan Promes
2.
Kegiatan 3S Pagi Menyambut Siswa
3.
Melaksanakan PBM
4.
Pembiasaan Shalat Dhuha
5.
Melaksanakan Kegiatan Bimbingan
Belajar
6.
Membuat Media Pembelajaran
7.
Membuat Kisi-kisi dan Naskah Soal
Rincian dari setiap kegiatan yang dilaksanakan selama
aktualisasi dan habituasi di SDN Pesantren Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon
yaitu sebagai berikut.
1.
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Promes
a.
Tahapan
Kegiatan
1)
12
|
2)
Mencantumkan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
3)
Merumuskan
Indikator dan Tujuan Pembelajaran
4)
Menentukan
Materi Pembelajaran.
5)
Menentukan
Metode Pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
6)
Menetapkan
Kegiatan Pembelajaran.
7)
Memilih
Sumber Belajar.
8)
Menentukan
Penilaian.
Baca Juga :
MODUL AJAR PAI SD KELAS 1 BAB 2 SEMESTER 1 BAGIAN 1
MODUL AJAR PAI SD KELAS 1 BAB 2 SEMESTER 1 BAGIAN 2
MODUL AJAR PAI SD KELAS 1 BAB 2 SEMESTER 1 BAGIAN 3
MODUL AJAR PAI SD KELAS 1 BAB 2 SEMESTER 1 BAGIAN 4 (SELESAI)
b.
Hasil
Kegiatan
Tersusunnya RPP dengan
penggunaan metode dan media yang tepat sehingga dapat meningkatkan motivasi
peserta didik untuk belajar.
Bukti Fisik : Print out RPP
dan foto kegiatan penyusunan RPP.
c.
Nilai-Nilai
Dasar ANEKA
1)
Akuntabilitas
Pembuatan RPP yang baik
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kita sebagai guru baik terhadap
atasan maupun terhadap masyarakat. Kita harus melaporkan RPP yang kita buat
kepada atasan dan menerima konsekuensi apabila terdapat kesalahan dengan
memperbaikinya.
2)
Nasionalisme
RPP disusun dengan
menyisipkan nilai-nilai nasionalisme didalamnya seperti kegiatan menyanyikan
lagu wajib nasional dan lagu daerah, sehingga menambah wawasan baik guru maupun
peserta didiknya tentang kekayaan budaya yang dimiliki oleh Negara Indonesia.
3)
Etika
Publik
Dalam menyusun RPP, penyusun
berkonsultasi dan berkomunikasi dengan kepala sekolah dan teman teman sejawat
yang lain dengan bahasa yang santun. RPP yang disusun memuat kegiatan pelayanan
publik seorang guru terhadap peserta didiknya yang menghargai setiap potensi
peserta didik yang beragam.
4)
Komitmen
Mutu
Pengerjaan RPP dilaksanakan
dengan target yang jelas, diselesaikan tepat waktu dan isinya sesuai yang
diharapkan dengan tujuan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dan bermutu.
d.
Kontribusi
terhadap Visi dan Misi Sekolah
Dengan menyusun RPP yang baik, diharapkan ikut
berkontribusi terhadap visi dan misi sekolah yaitu Terciptanya
sekolah ramah
anak, unggul dalam presatsi, berkarakter berakar pada budaya bangsa, berwawasan
lingkungan, berlandaskan imtaq dan iptek.
e.
Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
Dalam kegiatan Penyusunan
RPP dan Promes terdapat penguatan nilai-nilai organisasi seperti kerja sama,
disiplin serta tanggung jawab terhadap tugas.
f.
Keterkaitan
dengan Mata Latsar
1)
Pelayanan
Publik
Penyusunan RPP dan Promes disesuaikan
dengan karakter peserta didik, dengan metode dan media yang sebaik-baiknya
sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
2)
Whole of Government
Pembuatan RPP menunjukkan
tahapan persiapan yang dilakukan dimana dalam penyusunannya melibatkan kepala
sekolah dan rekan kerja.
3)
Manajemen
ASN
Tugas
guru sebagai ASN salah satunya adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, oleh
karena itu dalam pembuatan RPP harus sesuai standar yang tertuang dalam
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang komponen RPP.
g.
|
|
Gambar 3.1 proses pembuatan RPP
|
Gambar
3.2 RPP PAI & BP
|
2.
Kegiatan 3s Pagi Menyambut Siswa
a.
Tahapan Kegiatan
a.
Guru datang ke sekolah 15 menit
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.
Guru menyambut kedatangan siswa dengan senyum, salam dan sapa.
b. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan menyambut pagi ini siswa dapat
membiasakan bersikap sopan santun, sikap terpuji, menjalin keakraban antara
guru dan siswa, kedisiplinan siswa dan rasa cinta tanah air siswa meningkat.
Kegiatan menyambut pagi yang telah diaktualisasikan di SDN Pesantren Kota
Cirebon mencapai hasil yang belum optimal sekitar 75%. Hal ini dikarenakan guru-gurunya belum terbiasa dengan kegiatan menyambut
pagi khususnya pada kegiatan menyambut kedatangan siswa. Bukti fisiknya yaitu
foto dokumentasi kegiatan menyambut pagi di SDN Pesantren Kota Cirebon.
c.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Melaksanakan kegiatan menyambut pagi merupakan suatu kewajiban dan salah
satu tugas pokok dan fungsi guru sebagai pelayan
publik. Oleh
karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2) Etika Publik
Kegiatan menyambut pagi ini menggunakan bahasa yang santun dan menumbuhkan karakter siswa yang terpuji dan bermoral.
3) Komitmen Mutu
Pembiasaan menyambut pagi merupakan
pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi pada kualitas hasil
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Melayani siswa dengan kegiatan menyambut pagi merupakan bentuk pelayanan guru terhadap anak didik.
e. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan menyambut pagi ini memberikan
kontribusi terhadap visi sekolah yaitu terwujudnya peserta didik yang cerdas, ramah serta berakhlakul karimah dan mampu bersaing di Kecamatan Harjamukti tahun 2021 dan sesuai dengan misi sekolah yaitu membentuk warga sekolah yang berakhlakul karimah.
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Sekolah sebagai instansi pelayanan
di bidang pendidikan memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk melakukan
kegiatan-kegiatan positif baik di kelas maupun di luar kelas. Hal ini merupakan
salah satu bentuk tanggung jawab dan profesionalisme sekolah dalam pelayanan di
bidang pendidikan. Maka dari itu nilai-nilai dasar ANEKA mampu membantu
meningkatkan perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik dan disiplin.
g.
Dokumentasi
|
|
Gambar 3.3 Peserta sedang menyambut kedatangan siswa
|
3.
Melaksanakan Proses Belajar Mengajar (PBM)
a.
Tahapan Kegiatan
1)
Masuk kelas sesuai jadwal mata pelajaran
2)
Mengucapkan salam
3)
Menanya kabar dengan memberi penekanan semangat
4)
Mengabsen siswa
5)
Bersama-sama membaca doa belajar
6)
Memeriksa pekerjaan rumah siswa (PR)
7)
Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan RPP
8)
Melakukan apersepsi sesuai dengan RPP
9)
Melaksanakan pembelajaran mengacu pada RPP
10)
Melakukan evaluasi mengacu pada RPP
11)
Memberikan tugas tidak terstruktur
12)
Menutup pembelajaran dengan hamdalah
b. Hasil Kegiatan
1)
Siswa dapat
pengetahuan dan ilmu dari pembelajaran
2)
absensi siswa
3)
dokumen foto buku
tugas siswa
4)
buku nilai atau buku
hasil pengamatan
a.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
1) Akuntabilitas
Melaksanakan kegiatan PBM adalah kewajiban dan salah satu tugas pokok dan fungsi guru sebagai tenaga pendidik. Oleh
karena itu, kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2) Etika Publik
Kegiatan PBM menggunakan
bahasa yang santun dan di dalamnya disisipkan
nilai-nilai karakter kepada siswa
agar dapat dipahami dengan baik untuk dipraktikkan dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
3) Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan proses belajar
mengajar yang menyajikan pembelajaran menarik menyenangkan adalah sebentuk tanggungjawab
mutu dari seorang guru terhadap pendidikan bangsa.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
Melayani siswa dengan kegiatan PBM yang menarik
dan menyenangkan merupakan bentuk pelayanan guru terhadap anak didik.
e. Kontribusi Terhadap Visi / Misi Organisasi
Pelaksanaan kegiatan Proses belajar mengajar ini memberikan
kontribusi terhadap visi sekolah yaitu terwujudnya peserta didik yang cerdas, ramah serta berakhlakul karimah dan mampu bersaing di Kecamatan Harjamukti tahun 2021 dan sesuai dengan misi sekolah yaitu membentuk warga sekolah yang berakhlakul karimah.
f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Sekolah sebagai instansi pelayanan
di bidang pendidikan memberikan fasilitas kepada peserta didik untuk melakukan
kegiatan-kegiatan positif terutama dalam
proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar kelas.
g.
Dokumentasi
Gambar 3.4 Kegiatan
Belajar Mengajar
4.
Pembiasaan Shalat Dluha
a.
Tahapan
Kegiatan
Pembiasaan pelaksanaan
sholat dhuha dilakukan dengan tahapan
sebagai berikut:
1)
Sholat
dhuha dilakukan setiap hari disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PAI dan
BP
2)
Shalat
dluha diprogramkan untuk kelas atas saja
3)
Sehari
sebelumnya siswa diingatkan membawa alat shalat
4)
Sholat
dhuha dilakukan di tempat
shalat (mushola) sulapan yaitu sebagian ruang kepala sekolah disekat dan
dijadikan mushola
5)
Sholat
dilaksanakan dengan berjamaah dipimpin oleh
salah seorang siswa;
6)
Setelah selesai Sholat Dhuha dilanjutkan dengan membaca do’a setelah
sholat dhuha;
7)
Setelah
kegiatan selesai sholat Dhuha, siswa melakukan kegiatan pembelajaraan PAI dan
BP
b.
Hasil
Kegiatan
Kegiatan melakukan sholat dhuha diharapkan dapat
mencapai hasil sebagai berikut:
1)
Dapat
memberikan kontribusi pada tercapainya misi
sekolah, yaitu menanamkan
keimanan dan ketakwaan;
2)
Mempererat
tali persaudaraan antar siswa dengan guru dan antar siswa itu sendiri
3)
Melatih
disiplin dalam ketepatan waktu.
4)
Membiasakan
siswa beribadah
c.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
Kegiatan
pembiasaan sholat dhuha
di awal pembelajaran
pagi hari diharapkan dapat melatih
sikap-sikap yang sesuai nilai dasar ANEKA,
diantaranya:
1)
Akuntabilitas
Siswa
bersama guru dibiasakan untuk bertanggung jawab, konsistensi terhadap kegiatan
yang dilakukannya.
2)
Nasionalisme
Dalam
kegiatan sholat dhuha di awal pembelajaran pada pagi hari diharapkan dapat
melaksanakan nilai-nilai sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa
dan persatuan Indonesia.
3)
Etika
Publik
Memperlakukan
semua siswa sama, tanpa membeda-bedakan status. Siswa yang datang lebih dulu
dipersilahkan mengisi shaf depan, begitupun siswa yang datang terlambat harus
mau menempati shaf belakang.
4)
Komitmen
mutu
Menanamkan kedisiplinan kepada siswa dalam
hal waktu dan membentuk karakter diri siswa yang taat beribadah.
d.
Kontribusi
terhadap Visi/Misi
Organisasi
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha sebelum
pembelajaran dimulai diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam terlaksananya
visi misi SDN Galunggung Kecamatan
Harjamukti sebagai upaya untuk menunjang ketercapaian misi sekolah
yaitu “Menanamkan keimanan dan ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa”.
e.
Penguatan
Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam tercapainya tujuan pendidikan,
yaitu beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
f.
Keterkaitan
dengan Mata Diklat
1)
Pelayanan
Publik
Kegiatan pembiasaan sholat dhuha
termasuk ke dalam pelayanan publik, karena dalam kegiatan tersebut guru
melakukan pelayanan bagi siswa dalam memberikan pembiasaan disiplin dan
tanggung jawab melaksanakan ibadah.
2)
Whole
of Government
Kegiatan sholat dhuha dapat dijadikan
wadah untuk kerjasama dengan guru kelas untuk menilai keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan yang Maha Esa.
3)
Manajemen ASN
Kegiatan
shalat dhuha merupakan perwujudan kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada
masyarakat, bangsa dan negara. Dimana moralitas diukur dari penerapan dan
pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan.
g.
Dokumentasi
Gambar 3.5 Pelaksanaan Shalat
Dluha
5.
Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar
a.
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan bimbingan merupakan salah satu tugas
dan fungsi yang harus dilakukan oleh guru. Yang penulis maksud bimbingan lebih
fokus pada bimbingan membaca Al-Qur’an. Di samping karena penulis adalah guru
PAI, juga beberapa siswa kelas atas yang diampu oleh penulis masih ada yang
belum bisa atau belum lancar dalam membaca Al-Qur’an. Adapun bimbingan lain
lebih banyak dilakukan oleh guru kelasnya masing-masing.
Berikut merupakan tahapan kegiatan dalam
melakukan bimbingan:
1)
Menyelipkan
bimbingan mengaji dalam proses belajar mengajar menyesuaikan dengan tema dalam
RPP
2)
Menyusun
jadwal bimbingan
3)
Memprioritaskan
siswa yang belum bisa baca dan belum lancar
4)
Termasuk
memberikan bimbingan kepada siswa yang sudah lancar untuk meningkatkan
kemampuannya.
b.
Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
bimbingan diharapkan dapat memperbaiki kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an.
Sebab membaca al-Qur’an adalah pokok bagi pelaksanaan ibadah lain seperti
shalat atau lainnya.
c.
Nilai-nilai
Dasar ANEKA
1)
Akuntabilitas
Pelayanan bimbingan kepada
siswa merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seorang guru sebagai
upaya untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini guru PAI mempunyai tanggungjawab
bagaimana siswanya bisa membaca al-Qur’an dengan baik.
2)
Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang dapat
terealisasikan dalam kegiatan pelayanan bimbingan kepada siswa adalah tidak membeda-bedakan
siswa. Semua siswa harus dilayani dengan baik.
3)
Etika
Publik
Kegiatan pelayanan bimbingan
belajar kepada siswa dilakukan secara individual, sehingga apa yang menjadi
kendala siswa dapat diatasi.
4)
Komitmen
Mutu
Pelayanan bimbingan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan mendasar siswa di masa mendatang ketika
mereka dihadapkan pada kewajiban melaksanakan ibadah secara islam yang notabene
menggunakan bahasa al-Qur’an.
d.
Kontribusi
terhadap Visi/Misi Organisasi
Kegiatan bimbingan belajar
yang dilakukan secara tepat dan berkualitas, diharapkan dapai menjadi upaya
untuk menunjang ketercapaian misi organisasi yaitu siswa yang berakhlakul
karimah yang taat dalam beragama.
e.
Penguatan
Nilai-nilai Organisasi
Pelaksanaan kegiatan bimbingan kepada siswa
diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian nilai-nilai organisasi yaitu
tanggung jawab pada tugas dan fungsi guru. Selain itu kegiatan pelayanan juga
dapat dijadikan upaya dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu
membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia, cakap dan kreatif.
f.
Keterkaitan
dengan Mata Diklat
Kegiatan pelaksanaan
bimbingan kepada siswa berkaitan dengan mata diklat, diantaranya:
1)
Whole
of Government
Kegiatan bimbingan di luar
jam pelajaran berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan guru lain
terutama kepala sekolah.
2)
Pelayanan
Publik
Kegiatan bimbingan
dimaksudkan sebagai upaya dalam melakukan pelayanan yang optimal kepada siswa.
Sehingga apa yang diharapkan siswa dan wali siswa terpenuhi.
3)
Manajemen
ASN
Pelayanan bimbingan
dilakukan sebagai respon guru dari masalah yang dialami siswa dan guru
merupakan pelayan publik utama di sekolah.
g.
Dokumentasi
Gambar
3.6
Kegiatan
Bimbingan Belajar Mengaji Al-Qur’an
6.
Membuat Bahan Ajar / Media Pembelajaran
a.
Tahapan
Kegiatan
1)
Analisis
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2)
Analisis
Sumber Belajar
3)
Pemilihan
dan Penentuan Bahan Ajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
4)
Penyusunan
Peta Bahan Ajar
5)
Penyusunan
Bahan Ajar
b.
Hasil
Kegiatan
Tersusunnya bahan ajar yang
mendukung proses pembelajaran berakar pada budaya bangsa, berwawasan
lingkungan, berlandaskan imtaq dan iptek.
c.
Nilai-Nilai
Dasar ANEKA
1)
Akuntabilitas
Pembuatan bahan ajar yang
baik merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kita sebagai guru dalam
terciptanya proses pembelajaran yang mengoptimalkan aktivitas belajar siswa.
2)
Etika
Publik
Bahan ajar dibuat dengan
menggunakan tata bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh siswa guna sebagai
penunjang proses pembelajaran.
3)
Komitmen
mutu
Pembuatan bahan ajar
dilakukan dengan baik dan benar dengan bertujuan untuk mewujudkan pembelajaran
berkualitas agar tercipta pendidikan yang lebih bermutu.
d.
Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
Dalam kegiatan Penyusunan
bahan ajar terdapat penguatan nilai-nilai organisasi seperti kerja sama,
disiplin serta tanggung jawab terhadap tugas.
e.
Keterkaitan
dengan Mata Latsar
1)
Pelayanan
Publik
Dalam Penyusunan bahan ajar,
kita harus cermat dan teliti dalam memilih informasi . Informasi yang
dikumpulkan harus bermanfaat bagi peserta didik, tidak bertele- tele dan mudah
dipahami peserta didik serta sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
2)
Whole of Government
Melakukan konsultasi atau
berkordinator dengan Kepala Sekolah dan rekan guru yang lain untuk berbagi ilmu
dan pengalaman dalam mengajar.
3)
Manajemen
ASN
Tugas guru sebagai ASN yang
baik harus selalu terus meningkatkan kemampuan melalui pengembangan diri.
f.
Dokumentasi
Gambar 3.7 Media pembelajaran PAI
7.
Membuat Kisi-kisi Dan Naskah Soal
a.
Tahapan
Kegiatan
1)
Menentukan
tujuan utama yaitu membentuk budi pekerti
peserta didik yang luhur;
2)
Menyiapkan
spesifikasi tes, pilihan ganda dan isian singkat dengan menetapkan proporsi
butir yang harus terpusat, serta menyisipkan
soal yang berhubungan dengan karakter;
3)
Menyusun
butir soal;
4)
Mengadakan
penelaah kembali terhadap butir-butir yang diperoleh dan melakukan revisi bila
perlu;
5)
Menentukan
ciri-ciri statistik skor nilai tiap butir soal yang dicapai;
6)
Merencanakan
dan melaksanakan pengkajian reliabilitas dan validitas untuk bentuk akhir tes;
7)
Mengembangkan
panduan pengadministrasian, penskoran dan penafsiran skor tes (sebagai contoh, siapkan tabel norma, prestasi standar,
dan sebagainya).
b.
Hasil Kegiatan
Menghasilkan kisi-kisi dan naskah soal yang bisa menjadi salah satu
pengukur keberhasilan pembelajaran siswa yang berbasis karakter.
c.
Nilai-nilai Dasar ANEKA
1)
Akuntabilitas
Mengukur kemampuan siswa
dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan aturan. Nilai dasar akuntabilitas yaitu tanggung jawab.
2)
Nasionalisme
Alat ukur diberikan kepada
seluruh siswa tanpa membeda-bedakan siswa. Nilai dasar nasionalisme
yaitu non diskriminasi.
3)
Etika
Publik
Membuat kalimat dalam alat
ukur pencapaian hasil belajar dengan menggunakan kata baku dan kalimat efektif.
Nilai dasar
etika publik yaitu memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
luhur.
4)
Komitmen
mutu
Penilaian
hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan. Nilai
dasar komitmen mutu yaitu efektif.
5)
Anti
Korupsi
Tidak
menerima gratifikasi untuk mengubah soal. Nilai dasar anti korupsi
yaitu jujur
d.
Kontribusi
terhadap Visi/Misi
Organisasi
Membuat kisi-kisi dan soal
evaluasi merupakan tolak ukur untuk menentukan keberhasilan siswa dalam belajar
maka pembuatan kisi-kisi ini juga berkontribusi terhadap visi dan misi sekolah
yaitu menciptakan siswa berprestasi yang berbudi luhur, sehingga Menjadi sekolah
berkualitas, memiliki sumber daya manusia yang aktif dan menyenangkan.
e.
Penguatan
Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai penguatan
karakter organisasi yang didapat dari kegiatan ini yaitu:
1)
Jujur
2)
Tanggung
jawab
3)
Memiliki
etika yang luhur
f.
Keterkaitan
dengan Mata Diklat
1)
Whole
of Government
Membuat kisi-kisi dibantu
oleh guru sejawat jadi adanya kolaborasi antar guru.
2)
Manajemen
ASN
Membuat kisi-kisi dan soal
adalah tanggung jawab dan kewajiban guru sebagai ASN.
3)
Pelayanan
Publik
Pelayanan publik dilakukan
dalam kegiatan ini mengedepankan komitmen untuk menjaga kerahasiaan dari soal,
tidak mudah dibocorkan dengan alasan apapun kepada siapa pun.
g.
Dokumentasi
Gambar 3.8 Proses pembuatan
kisi-kisi
B.
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN
HABITUASI
No
|
Kegiatan
|
Juli
2019
|
|||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
19
|
20
|
21
|
22
|
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
28
|
29
|
30
|
||
1
|
Menyusun RPP dan Promes
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Kegiatan 3S Pagi Menyambut Siswa
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
3
|
Melaksanakan PBM
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
4
|
Pembiasaan Shalat Dhuha
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
5
|
Melaksanakan Kegiatan Bimbingan Belajar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
6.
|
Membuat Media Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
Membuat Kisi-kisi dan Naskah Soal
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan
:
=Libur sekolah
C.
ANALISIS DAMPAK
Berikut adalah analisis
dampak jika kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
ataupun tidak dapat dilaksanakan, kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
1.
Menyusun
RPP dan promes
Kegiatan ini sangat penting
sebab menyangkut perencanaan atau design pembelajaran. Pembelajaran yang ingin
disampaikan jika tidak dibuat mustahil akan dapat diterima secara maksimal
dengan baik oleh siswa. RPP dan prota promes adalah perangkat pembelajaran yang
saling berkaitan tidak dapat dipisahkan.
Ketika dilaksanakan dengan
baik, maka hal itu sangat mendukung pada usaha pencapaian visi misi organisasi
sekolah. Di samping itu, pelayanan terhadap siswa akan maksimal dan mampu
memberikan kepuasan kepada siswa.
Penyusunan RPP dan
seperangkatnya juga perlu dibuat sebagai tanggungjawab guru by sistem. Artinya
bahwa tatkala guru yang bersangkutan berhalangan sekalipun, guru piket yang
menggantikannya akan mudah melaksanakan pembelajaran mengacu pada RPP yang
telah dibuat.
Kegiatan pembuatan perangkat
pembelajaran yaitu Prota promes dan RPP terlaksana 100%.
2.
Kegiatan
3s Pagi Menyambut Siswa
Aspek ini penting untuk
dikembangkan. Jika tidak dilaksanakan, dampaknya memang tidak secara langsung
pada pengetahuan siswa. Akan tetapi jika ditelaah maka dampaknya sangat besar
pada pembentukan karakter sopan santun, penanaman budaya senyum salam sapa
sebagai karakter khas bangsa timur dan islam secara khusus.
Jika dilaksanakan dengan
baik bahkan sudah menjadi budaya maka hal itu dapat menyajikan kepuasan
pelayanan pendidikan baik bagi siswa maupun bagi orangtua siswa. Budaya 3 s
adalah salah satu cermin budaya sekolah yang berkarakter dan komitmen pada
pengembangan pendidikan berkepribadian dan berkebudayaan.
Kegiatan 3s pagi menyambut
siswa terlaksana 100%.
3.
Melaksanakan
PBM
Jika dilaksankan, beberapa
unsur pokok seperti interaksi pembelajaran guru dengan siswa atau siswa dengan
siswa dapat terpenuhi. Peningkatan kompetensi intelektual, emosial, sosial dan
spiritual anak dalam membangun karakter dirinya dapat ditemukan di dalam kelas
melalui proses belajar mengajar (PBM).
Jika tidak dilaksanakan maka
cenderung siswa terbengkalai. Waktu dan kesempatan mereka untuk belajar
terbuang sia-sia. Semestinya mereka mendapatkan ilmu pengetahuan atau
keterampilan baru. Jika PBM terganggu maka proses pembelajaran dan pendidikan
mereka di sekolah juga terganggu.
Kegiatan proses belajar
mengajar terlaksana 100%.
4.
Pembiasaan
Shalat Dluha
Jika dilaksanakan, maka
setidaknya ada nilai karakter yang dikembangkan dan dibudayakan, yaitu disiplin
waktu dan menghilangkan rasa malas serta mendorong untuk rajin beribadah. Jika
dilaksanakan hal ini akan berdampak pada perangai siswa. Sebab kebiasaan
ibadah, dalam hal ini shalat dluha dapat memperbaiki akhlak sedikit demi
sedikit dari sisi sudut pandang agama.
Jika tidak dilaksanakan,
secara kasat mata tidak apa-apa, akan tetapi kesempatan baik menanamkan
nilai-nilai dan karakter sebagaimana disebutkan di atas sejak usia dini atau
kecil akan terbuang. Di samping itu, harapan besar bahwa pembiasaan shalat
dluha akan terus berlanjut hingga mereka dewasa bahkan bisa ditularkan—dalam
arti positif—kepada keluarganya atau teman-temannya di luar lingkungan sekolah
sekarang atau kelak di kemudian hari. Kegiatan shalat dluha terlaksana 100%.
5.
Melaksanakan
Kegiatan Bimbingan Belajar
Jika dilaksanakan maka:
a)
Akan
sangat membantu siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an
b)
Akan
sangat membantu siswa yang sudah bisa tapi belum lancar membaca Al-Qur’an
c)
Akan
sangat membantu siswa yang sudah lancar namun ingin meningkatkan kemampuannya
lebih baik lagi
d)
Membantu
siswa yang kesulitan belajar terutama dalam belajar PAI dan membaca Al-Qur’an
melalui konsultasi
e)
Membantu
lembaga menggapai visi misi sekolah
f)
Meningkatkan
kualitas lulusan dari sisi kemampuan keagamaan dalam hal ini membaca Al-Qur’an
Jika tidak dilaksanakan maka
hal itu akan berpengaruh pada semangat siswa dalam menuntut ilmu agama. Mengapa
saya katakan demikian karena pembelajaran di kelas selama 4 jam seminggu saja
tidak cukup untuk secara lebih rinci dan privat membimbing siswa belajar
membaca Al-Qur’an. Di samping bimbingan dilakukan dalam pembelajaran (include)
juga dilakukan diluar pembelajaran.
Kegiatan bimbingan belajar
membaca Al-Qur’an terlaksana 100%.
6.
Membuat
Media Pembelajaran
Jika dilaksanakan maka akan
sangat membantu terhadap efektifitas guru dalam menyampaikan materi dan bahan
ajar. Sebab media pembelajaran sangat membantu siswa dalam menangkap atau
menyerap pelajaran. Tanpa media, akan sangat sulit materi yang notabene
konseptual dapat dicerap oleh pikiran siswa.
Jika tidak dilaksanakan,
tingkat pemahaman dan penyerapan anak terhadap meteri pelajaran akan lemah.
Berdasar pada pepatah: “aku lihat aku tahu, aku dengan aku mengerti, aku
lakukan aku bisa”.
Kegiatan membuat media
pembelajaran terlaksana 100%
7.
Membuat
Kisi-Kisi Dan Naskah Soal
Membuat kisi-kisi dan
terutama naskah soal adalah kegiatan penting guru. Sebab salah satu aspek
penting yang dilakukan guru adalah melakukan evaluasi pembelajaran, baik
evaluasi harian maupun bulanan atau semester.
Jika kegiatan ini
dilaksanakan maka kemampuan siswa dalam belajar akan dengan mudah diukur untuk
kemudian dianalisis dan dibuatkan rencana tindak lanjut
Jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan, akan sangat sulit mengukur sampai dimana kemampuan siswa, atau
sampai dimana keterserapan materi yang disampaikan, atau sampai level mana
kemampuan siswa memahami materi. Karena jika demikian, bagaimana mungkin bisa
membuat rencana tindak lanjut. Padahal rencana tindak lanjut dibutuhkan guna
menciptakan perbaikan pembelajaran di waktu ke depan.
Kegiatan membuat kisi-kisi
dan naskah soal terlaksana 100%.