Blogger Jateng

Pasar Hujan



Mewakili orang-orang

Hujan berebut menusuk bumi

Banyak sekali

tapi setelah ia sampai di tanah

berjalanlah

deras dulu lalu pelan

sampai muara atau sembunyi di tanah

lalu diam

mengendap-endap seperti sajadah

yang aladin mengajakmu terbang


Angin dalam hujan Itu gaduh

bergemuruh riuh padahal mungkin rapuh

namun cukup sebentar saja Siang ini, sebab banyak pula orang yang Tak menginginkanmu


orang-orang pasar lalu lalang menawar dagangan kesana kemari

membawa uang pas-pasan dengan keinginan menggunung

Aku memejamkan mata menutup telinga

Jadilah aku sendiri sepi


Pada hujan di pasar aku harus memungut insyaf

pada merah atau biru bibirku

pada cermin punya oranglain

Pada gigil yang syahdu 

Bahwa masih ada rindu 

Ya, rindu.