Selalu malam banyak ku tulis
Dalam puisi atau dongeng seperti yang lain
Disaat orangorang alfa dengan kesadarannya, terjaga lalu bukan hanya katakata, tapi makna
Ada sunyi meningkahi diri
Tanpa katakata, tidak bicara
Ia meresap dalam sekali
Menelusuri jejak-jejak rahasia
Bermuara pada mata
Mengalir deras di pipi sebenarnya di hati
Biar tahu saja, Engkau ya Allah
Lelaki yang sudah tidak muda melangkah pelan dan pelan
Menelusuri jejak perjalanan orangorang saleh
Menuju RidhaMu
Tengah malam sunyi
Namun ramai bingar hati
Berdesak duri
Ku singkirkan satu persatu
Terus begitu hingga entah
Hanya keputihan air di gelas yang dapat menjelaskan mengapa hujan tak turun
Sebab kini hujan di mataku
Banjir di pipiku
Allah sedang menunggu hendak apa aku perbuat
Apakah taubat lalu maksiat
Ataukah taubat lalu selamat
Dalam puisi atau dongeng seperti yang lain
Disaat orangorang alfa dengan kesadarannya, terjaga lalu bukan hanya katakata, tapi makna
Ada sunyi meningkahi diri
Tanpa katakata, tidak bicara
Ia meresap dalam sekali
Menelusuri jejak-jejak rahasia
Bermuara pada mata
Mengalir deras di pipi sebenarnya di hati
Biar tahu saja, Engkau ya Allah
Lelaki yang sudah tidak muda melangkah pelan dan pelan
Menelusuri jejak perjalanan orangorang saleh
Menuju RidhaMu
Tengah malam sunyi
Namun ramai bingar hati
Berdesak duri
Ku singkirkan satu persatu
Terus begitu hingga entah
Hanya keputihan air di gelas yang dapat menjelaskan mengapa hujan tak turun
Sebab kini hujan di mataku
Banjir di pipiku
Allah sedang menunggu hendak apa aku perbuat
Apakah taubat lalu maksiat
Ataukah taubat lalu selamat