Dini hari ini saya tengah sendiri di sebuah kamar. Saya tidak bersama istri dan anak-anak. Istri dan anak-anak saya ada di rumah. Sementara saya sedang berada di rumah orang. Ya, saya sedang belajar.
Kebetulan saya kemaleman. Sehingga saya memutuskan untuk menginap. Dan besok pagi baru saya pulang ke rumah. Saya sudah kasih kabar ke istri. Kasihan jika dia khawatir dan menunggu. Karena kantuk, saya tidak mau ambil resiko kalau saya pulang dengan rasa kantuk. Lebih baik saya tidur di sini saja. Tapi nyatanya setelah beberapa saat tertidur, kantuk saya sekarang hilang.
Saya ambil sebatang rokok merk gudang baru. Saya sulut. Saya duduk di kursi sambil mengetik. Sambil merenung dan berdoa. Banyak doa yang saya panjatkan. Saya berdoa untuk semuanya. Saya berdoa untuk keluarga saya. Untuk orangtua saya. Untuk rekan sahabat saya. Untuk anak didik siswa-siswi saya juga. Untuk semua muslimin juga.
Saya berdoa yang baik-baik. Dari mulai doa keselamatan dan keberkahan, hingga doa kemudahan dan kelancaran. Saya juga berdoa untuk kesehatan lahir dan kesehatan bathin. Saya berdoa sebisa saya, dengan bahasa saya sendiri. Bahasa sunda dan bahasa indonesia.
Saya berdoa dalam hati. Tidak bersuara. Saya takut suara saya mengganggu teman yang tengah tidur di luar dekat kamar yang saya tempati. Saya juga tidak mau ada orang yang mendengar suara doa saya. Tentu saya akan malu. Lagian, tak eloklah kalau doa terlalu nyaring, nanti disangka ria atau pamer. Kan jadi malu dan mungkin gak dikabulkan sama Tuhan, yaitu Allah.
Disini dingin. Saya ambil jaket saya dan saya pakai. Saya juga pakai shal/serban saya. Saya lilit di leher saya. Agar tidak dingin dan kerasa hangat. Rasa dingin seperti ini jika tidak diantisipasi akan membuat masuk angin. Dan itu tidak baik. Sebab saya harus sehat dan fit. Besok pagi saya masih harus tetap kerja. Harus masuk kantor. Karena kebetulab besok masih ujian anak-anak di sekolah.
Untungnya di sini tak ada nyamuk. Coba kalau di rumah, pasti ada nyamuk. Ya meski gak banyak, nyamuk tetap saja mengganggu tidur dan istirahat saya.
Sejurus kemudian saya teringat anak-anak saya di rumah; caca dan desi. Keduanya manis dan lucu banget. Kadang saya tersenyum sendiri kalau membayangkannya. Seperti sekarang. Tingkah laku keduanya seringkali bagi saya itu gokil dan jail. Ya mungkin turunan dari bapaknya.
Sejujurnya saya malu menulis yang model begini. Apalagi di blog, yang semua orang seluruh dunia dapat membacanya. Tapi biarlah. Saya menulis sebenarnya punya tujuan, yaitu agar kantuk datang. Biasanya, mata kalau sudah dibawa belajar baik itu membaca atau menulis kantuk akan cepat datang. Tapi kok sampe sekarang kantuknya belum juga datang.
Ayam berkokok kini terdengar, dari jauh juga yang dekat. Suasana makin sepi. Saya tengok ke luar, teman-teman saya sudah tertidur. Saya sekarang harus bagaimana. Apakah saya harus tidur juga. Tapi kan saya belum ngantuk.
Mungkin sebaiknya saya segera ke kamar mandi ya. Siapa tahu kalau dibawa berdiri dan duduk kantuk akan datang. Tapi sebentar. Saya belum selesai menulis. Saya akan selesaikan dulu. Saya akan kasih ending tulisan saya dengan kata mutiara; yaitu "selamat hari selasa! Semoga harimu bahagia dan berkah! Amin"
Kebetulan saya kemaleman. Sehingga saya memutuskan untuk menginap. Dan besok pagi baru saya pulang ke rumah. Saya sudah kasih kabar ke istri. Kasihan jika dia khawatir dan menunggu. Karena kantuk, saya tidak mau ambil resiko kalau saya pulang dengan rasa kantuk. Lebih baik saya tidur di sini saja. Tapi nyatanya setelah beberapa saat tertidur, kantuk saya sekarang hilang.
Saya ambil sebatang rokok merk gudang baru. Saya sulut. Saya duduk di kursi sambil mengetik. Sambil merenung dan berdoa. Banyak doa yang saya panjatkan. Saya berdoa untuk semuanya. Saya berdoa untuk keluarga saya. Untuk orangtua saya. Untuk rekan sahabat saya. Untuk anak didik siswa-siswi saya juga. Untuk semua muslimin juga.
Saya berdoa yang baik-baik. Dari mulai doa keselamatan dan keberkahan, hingga doa kemudahan dan kelancaran. Saya juga berdoa untuk kesehatan lahir dan kesehatan bathin. Saya berdoa sebisa saya, dengan bahasa saya sendiri. Bahasa sunda dan bahasa indonesia.
Saya berdoa dalam hati. Tidak bersuara. Saya takut suara saya mengganggu teman yang tengah tidur di luar dekat kamar yang saya tempati. Saya juga tidak mau ada orang yang mendengar suara doa saya. Tentu saya akan malu. Lagian, tak eloklah kalau doa terlalu nyaring, nanti disangka ria atau pamer. Kan jadi malu dan mungkin gak dikabulkan sama Tuhan, yaitu Allah.
Disini dingin. Saya ambil jaket saya dan saya pakai. Saya juga pakai shal/serban saya. Saya lilit di leher saya. Agar tidak dingin dan kerasa hangat. Rasa dingin seperti ini jika tidak diantisipasi akan membuat masuk angin. Dan itu tidak baik. Sebab saya harus sehat dan fit. Besok pagi saya masih harus tetap kerja. Harus masuk kantor. Karena kebetulab besok masih ujian anak-anak di sekolah.
Untungnya di sini tak ada nyamuk. Coba kalau di rumah, pasti ada nyamuk. Ya meski gak banyak, nyamuk tetap saja mengganggu tidur dan istirahat saya.
Sejurus kemudian saya teringat anak-anak saya di rumah; caca dan desi. Keduanya manis dan lucu banget. Kadang saya tersenyum sendiri kalau membayangkannya. Seperti sekarang. Tingkah laku keduanya seringkali bagi saya itu gokil dan jail. Ya mungkin turunan dari bapaknya.
Sejujurnya saya malu menulis yang model begini. Apalagi di blog, yang semua orang seluruh dunia dapat membacanya. Tapi biarlah. Saya menulis sebenarnya punya tujuan, yaitu agar kantuk datang. Biasanya, mata kalau sudah dibawa belajar baik itu membaca atau menulis kantuk akan cepat datang. Tapi kok sampe sekarang kantuknya belum juga datang.
Ayam berkokok kini terdengar, dari jauh juga yang dekat. Suasana makin sepi. Saya tengok ke luar, teman-teman saya sudah tertidur. Saya sekarang harus bagaimana. Apakah saya harus tidur juga. Tapi kan saya belum ngantuk.
Mungkin sebaiknya saya segera ke kamar mandi ya. Siapa tahu kalau dibawa berdiri dan duduk kantuk akan datang. Tapi sebentar. Saya belum selesai menulis. Saya akan selesaikan dulu. Saya akan kasih ending tulisan saya dengan kata mutiara; yaitu "selamat hari selasa! Semoga harimu bahagia dan berkah! Amin"