Saat suara itu terdengar
Sebegitu nyaring hingga yang lelap seketika terjaga
Atau beberapa mengigau sebelumnya
Berteriak dan mengomando
Kantuk yang lengket lenyap dalam sekejap
Tubuh-tubuh lesu merayap di bawah terik langkah tegap
"Apel siang dimulai, para danton laporan"
Dalam hitungan menit
Derap langkah makin kerap
Bersahutan dengan garuda, halo bandung, atau watermelon
Rupanya tengah berlari mengejar keringat dan sesuap nasi
Bel itu berbunyi dari menara entah
Ke penjuru barak manusia-manusia lusuh
Di muka gelap selepas shalat
Sekali lagi danton melapor
Meski yang mengantuk dan malas tak masuk laporan
Lagi-lagi
Bel neraka berbunyi
Jantung berdegup pikiran kalut
Sebab ada bayang-bayang si panca yang setia pada para pejuang pegawai negeri
Tak ada kantuk
Menguap yang ditahan setengah lucu setengah kasian
Membludak lega lepas upacara
Pada segelas kopi dan sebatang rokok
Selalu begitu
Dan begitu
Orang-orang yang berderap dan berlari mengejar usai dan pergi
Tak seperti hidup ini; orang-orang tak mau segera pergi mati dan nyaman hidup lupa mati
Para pejuang pegawai negeri sepenuhnya menyadari,
Perbekalan pendidikan harus segera didapat dikuasai
Sebab dunia tengah menanti kepulangannya
Andai manusia anggap hidup sekejap laiknya diklatsar
Mesti tak ada yang lengah dan leha
Hari-hari sesak penuh padat oleh aktivitas dan amal
Melupakan capai, kantuk, dan berat
Diklatsar memenuhi pelajaran diri
Selalu waspada dan terus berjuang beramal
Sepadan pepatah bijak nabi, "khairunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baik manusia ialah yang memberi paling banyak manfaat bagi manusia lainnya"
#siangini
#pojokdapur
#kopi
#ingatape
Sebegitu nyaring hingga yang lelap seketika terjaga
Atau beberapa mengigau sebelumnya
Berteriak dan mengomando
Kantuk yang lengket lenyap dalam sekejap
Tubuh-tubuh lesu merayap di bawah terik langkah tegap
"Apel siang dimulai, para danton laporan"
Dalam hitungan menit
Derap langkah makin kerap
Bersahutan dengan garuda, halo bandung, atau watermelon
Rupanya tengah berlari mengejar keringat dan sesuap nasi
Bel itu berbunyi dari menara entah
Ke penjuru barak manusia-manusia lusuh
Di muka gelap selepas shalat
Sekali lagi danton melapor
Meski yang mengantuk dan malas tak masuk laporan
Lagi-lagi
Bel neraka berbunyi
Jantung berdegup pikiran kalut
Sebab ada bayang-bayang si panca yang setia pada para pejuang pegawai negeri
Tak ada kantuk
Menguap yang ditahan setengah lucu setengah kasian
Membludak lega lepas upacara
Pada segelas kopi dan sebatang rokok
Selalu begitu
Dan begitu
Orang-orang yang berderap dan berlari mengejar usai dan pergi
Tak seperti hidup ini; orang-orang tak mau segera pergi mati dan nyaman hidup lupa mati
Para pejuang pegawai negeri sepenuhnya menyadari,
Perbekalan pendidikan harus segera didapat dikuasai
Sebab dunia tengah menanti kepulangannya
Andai manusia anggap hidup sekejap laiknya diklatsar
Mesti tak ada yang lengah dan leha
Hari-hari sesak penuh padat oleh aktivitas dan amal
Melupakan capai, kantuk, dan berat
Diklatsar memenuhi pelajaran diri
Selalu waspada dan terus berjuang beramal
Sepadan pepatah bijak nabi, "khairunnas anfa'uhum linnas, sebaik-baik manusia ialah yang memberi paling banyak manfaat bagi manusia lainnya"
#siangini
#pojokdapur
#kopi
#ingatape