Menjelang tidur, saya sempatkan menulis tentang secuil pengalaman menjalani pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) CPNS. Sambil menjemput kantuk, semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Saya CPNS Kota Cirebon. Formasi Guru Agama Islam di sebuah Sekolah dasar di kota Cirebon. Beserta rombongan lima bus kami terhitung 265 orang.
Diantar istri tercinta ke Kadipaten menunggu bus pukul 5.40 pagi. Sejam lebih menunggu bus, akhirnya kami berangkat ke Bandung. Tepatnya ke Pusat Pendidikan Pusdikmin Polri Gede Bage Bandung.
Kami tiba di tempat pukul 12.15 siang. Jalanan Cirebon Bandung memang tak semacet kemarin pada saat puncak arus balik lebaran. Hari ini nampaknya aktivitas sudah berjalan seperti biasanya.
Setiba di tempat, kami disambut para petugas registrasi. Mereka adalah para petugas dari pusdikmin, bukan dari BKPPD kota Cirebon. Nampaknya, BKPPD kota Cirebon sudah memasrahkan sepenuhnya kegiatan pelatihan dan pendidikan kepada Pihak Pusdikmin.
Kami diminta regiatrasi online di situs pusdikmin dengan mengisi data standar. Bagi anda yang akan mengalami hal sama seperti saya sebagai peserta diklat, sebaiknya siapkan data-data seperti nomer NIK, NIP, nomer BPJS, alamat, dan email. Data yang lain juga seperti alamat instansi, nomer telp instansi dan alamat rumah.
Nah, setelah mengisi formulir online dan men submit nya, kami diminta menyerahkan berkas persyaratan yang sudah diinstruksikan jauh-jauh hari, di antaranya: SK CPNS, SPMT, foto 4x6 background merah, surat pernyataan bermaterai, surat keterangan sehat dari dokter dimasukkan map biru yang sudah diberi identitas nama dan NIP.
selanjutnya, setelah menyerahkan berkas, kami diberi nomer antrian untuk cek kesehatan dan diberi formulir pemeriksaan kesehatan. Formulir tersebut harus diisi dan diserahkan pada saat pemeriksaan nantinya. Di formulir itu tercantum data standar peserta dan riwayat penyakit.
Sambil mengisi formulir, saya mengantri dengan teman-teman sampai tiba giliran diperiksa. Kebetulan saya kebagian nomer 334. Sebuah nomer yang menandakan antrian panjang.
Sebenarnya saya paling malas menunggu. Tapi mau bagaimana lagi. Itu sudah aturan. Tapi bukan saya kalau tidak punya siasat. Saya manfaatkan waktu tunggu untuk shalat dzuhur. Bahkan shalat asar sebab setelah asar pun belum mendapat giliran. Di sela-sela dzuhur dan asar, saya sempatkan tidur setengah jam. Saya pikir lumayan itung-itung mengumpulkan energi buat kegiatan nanti malem.
Tibalah giliran saya diperiksa. Saya sampaikan apa adanya ketika ditanya. Alhamdulillah pengecekan tekanan darah saya hasilnya normal, 110/90.
Waktu itu jam kan s menunjukkan pukul 16.25. Saya sempatkan belanja ke warung. Membeli air mineral dan vitamin. Saya beli UC 1000 dan Bearbrand. Oh ya, karena saya tengah merasakan gelaja pilek. Mudah-mudahan saja segera sembuh.
Selesai belanja saya ambil peralatan mandi dan segera mencuri waktu sebelum kamar mandi antri. Alhamdulillah lancar tanpa harus antri. Seger rasanya setelah beberapa jam di bus dan terjebak antrian panjang. Saya sempatkan berbincang dengan teman-teman di barak dan teman-teman lain. Oya, istilah barak adalah kamar yang disediakan pusdikmin bagi peserta diklatsar.
Sambil menunggu adzan magrib saya berlalu ke mesjid. Teman-teman lain juga begitu. Semua peserta lengkap berseragam dan bersepatu. Sebab sehabis magrib kami harus sigap dan sudah ada di lapangan untuk apel makan malam. Guys, baru kali ini saya tahu bahwa sebelum makan juga ada apelnya. Tapi enjoy saja, saya pahami langkah itu sebagai pelajaran kedisiplinan. Bahwa makan saja memang harus disiplin.
Kami secara berjejer dan mengantri tertib mengambil makan dan menyantapnya dengan lahap. Sebab jujur saya memang lapar. Siang tadi saya makan jam 13.30 an. Menu makan kami juga memenuhi standar kesehatan. Ada tahu tempe, ada sayur wortel, kentang, dan kacang. Ada daging ayam, ada buah erbis dan krupuk.
Sehabis makan, kami kembali bersiap-siap mengerjakan shalat isya. Ketentuannya nyaris sama seperti shalat magrib tadi.
Sekitar pukul 19.30, kami dikumpulkan kembali di lapangan untuk latihan upacara pembukaan besok pagi sekaligus latihan apel tiap hari. Di samping memang ada beberapa aturan yang disampaikan dalam rangka menjaga kedisiplinan selama proses pendidikan dan pelatihan berlangsung. Kegiatan tersebut selesai pukul 21.30. Cukup lama dan lumayan pegel kakinya karena lama berdiri.
Baru sehabis itu kami dibubarkan untuk istirahat di barak masing-masing. Tapi lagi-lagi, yang lain pada tidur, saya memang belum mengantuk. Saya sempatkan ngopi sebentar lalu ambil hape. Saya buka-buka foto di galeri. Saya kangen keluarga di rumah. Belum saja sehari, kangen sudah menjadi. Wajar. Semoga mereka tetap sehat selalu dan aktivitas berjalan seperti biasanya.
Guys, itu pengalaman saya hari ini. Besok pagi kami harus sudah apel sarapan jam 06.00. Segini dulu, semoga bermanfaat. Besok insyaAllah dilanjut dengan tulisan pengalaman hari kedua. Mudah2an konsisten menulis. Saya berpikir, ada banyak orang hari ini atau nanti yang juga akan mengalami hal yang sama atau paling tidak mirip dengan saya. Makanya, sharring pengalaman saya ini semoga bermanfaat.
Saya CPNS Kota Cirebon. Formasi Guru Agama Islam di sebuah Sekolah dasar di kota Cirebon. Beserta rombongan lima bus kami terhitung 265 orang.
Diantar istri tercinta ke Kadipaten menunggu bus pukul 5.40 pagi. Sejam lebih menunggu bus, akhirnya kami berangkat ke Bandung. Tepatnya ke Pusat Pendidikan Pusdikmin Polri Gede Bage Bandung.
Kami tiba di tempat pukul 12.15 siang. Jalanan Cirebon Bandung memang tak semacet kemarin pada saat puncak arus balik lebaran. Hari ini nampaknya aktivitas sudah berjalan seperti biasanya.
Setiba di tempat, kami disambut para petugas registrasi. Mereka adalah para petugas dari pusdikmin, bukan dari BKPPD kota Cirebon. Nampaknya, BKPPD kota Cirebon sudah memasrahkan sepenuhnya kegiatan pelatihan dan pendidikan kepada Pihak Pusdikmin.
Kami diminta regiatrasi online di situs pusdikmin dengan mengisi data standar. Bagi anda yang akan mengalami hal sama seperti saya sebagai peserta diklat, sebaiknya siapkan data-data seperti nomer NIK, NIP, nomer BPJS, alamat, dan email. Data yang lain juga seperti alamat instansi, nomer telp instansi dan alamat rumah.
Nah, setelah mengisi formulir online dan men submit nya, kami diminta menyerahkan berkas persyaratan yang sudah diinstruksikan jauh-jauh hari, di antaranya: SK CPNS, SPMT, foto 4x6 background merah, surat pernyataan bermaterai, surat keterangan sehat dari dokter dimasukkan map biru yang sudah diberi identitas nama dan NIP.
selanjutnya, setelah menyerahkan berkas, kami diberi nomer antrian untuk cek kesehatan dan diberi formulir pemeriksaan kesehatan. Formulir tersebut harus diisi dan diserahkan pada saat pemeriksaan nantinya. Di formulir itu tercantum data standar peserta dan riwayat penyakit.
Sambil mengisi formulir, saya mengantri dengan teman-teman sampai tiba giliran diperiksa. Kebetulan saya kebagian nomer 334. Sebuah nomer yang menandakan antrian panjang.
Sebenarnya saya paling malas menunggu. Tapi mau bagaimana lagi. Itu sudah aturan. Tapi bukan saya kalau tidak punya siasat. Saya manfaatkan waktu tunggu untuk shalat dzuhur. Bahkan shalat asar sebab setelah asar pun belum mendapat giliran. Di sela-sela dzuhur dan asar, saya sempatkan tidur setengah jam. Saya pikir lumayan itung-itung mengumpulkan energi buat kegiatan nanti malem.
Tibalah giliran saya diperiksa. Saya sampaikan apa adanya ketika ditanya. Alhamdulillah pengecekan tekanan darah saya hasilnya normal, 110/90.
Waktu itu jam kan s menunjukkan pukul 16.25. Saya sempatkan belanja ke warung. Membeli air mineral dan vitamin. Saya beli UC 1000 dan Bearbrand. Oh ya, karena saya tengah merasakan gelaja pilek. Mudah-mudahan saja segera sembuh.
Selesai belanja saya ambil peralatan mandi dan segera mencuri waktu sebelum kamar mandi antri. Alhamdulillah lancar tanpa harus antri. Seger rasanya setelah beberapa jam di bus dan terjebak antrian panjang. Saya sempatkan berbincang dengan teman-teman di barak dan teman-teman lain. Oya, istilah barak adalah kamar yang disediakan pusdikmin bagi peserta diklatsar.
Sambil menunggu adzan magrib saya berlalu ke mesjid. Teman-teman lain juga begitu. Semua peserta lengkap berseragam dan bersepatu. Sebab sehabis magrib kami harus sigap dan sudah ada di lapangan untuk apel makan malam. Guys, baru kali ini saya tahu bahwa sebelum makan juga ada apelnya. Tapi enjoy saja, saya pahami langkah itu sebagai pelajaran kedisiplinan. Bahwa makan saja memang harus disiplin.
Kami secara berjejer dan mengantri tertib mengambil makan dan menyantapnya dengan lahap. Sebab jujur saya memang lapar. Siang tadi saya makan jam 13.30 an. Menu makan kami juga memenuhi standar kesehatan. Ada tahu tempe, ada sayur wortel, kentang, dan kacang. Ada daging ayam, ada buah erbis dan krupuk.
Sehabis makan, kami kembali bersiap-siap mengerjakan shalat isya. Ketentuannya nyaris sama seperti shalat magrib tadi.
Sekitar pukul 19.30, kami dikumpulkan kembali di lapangan untuk latihan upacara pembukaan besok pagi sekaligus latihan apel tiap hari. Di samping memang ada beberapa aturan yang disampaikan dalam rangka menjaga kedisiplinan selama proses pendidikan dan pelatihan berlangsung. Kegiatan tersebut selesai pukul 21.30. Cukup lama dan lumayan pegel kakinya karena lama berdiri.
Baru sehabis itu kami dibubarkan untuk istirahat di barak masing-masing. Tapi lagi-lagi, yang lain pada tidur, saya memang belum mengantuk. Saya sempatkan ngopi sebentar lalu ambil hape. Saya buka-buka foto di galeri. Saya kangen keluarga di rumah. Belum saja sehari, kangen sudah menjadi. Wajar. Semoga mereka tetap sehat selalu dan aktivitas berjalan seperti biasanya.
Guys, itu pengalaman saya hari ini. Besok pagi kami harus sudah apel sarapan jam 06.00. Segini dulu, semoga bermanfaat. Besok insyaAllah dilanjut dengan tulisan pengalaman hari kedua. Mudah2an konsisten menulis. Saya berpikir, ada banyak orang hari ini atau nanti yang juga akan mengalami hal yang sama atau paling tidak mirip dengan saya. Makanya, sharring pengalaman saya ini semoga bermanfaat.