Rasanya berat meninggalkan SMK Karnas. Berat sekali.
Tapi harus. Sebab masih punya mimpi.
Sembilan tahun bukan waktu sebentar. Di belakang namaku ada nama Karnas. Saat orang bertanya siapa, mereka menjawab: "itu pak asep Karnas".
Jengkal demi jengkal tanah ku ukur dengan telapak kakiku. Tak terlewatkan. Aku hafal betul aroma tanah karnas, angin karnas, air karnas, pepohonan, dan orang-orang.
Orang boleh berlalu termasuk aku, tapi karnas harus terus berkibar. Harus tetap terdepan. Harus bisa mewarnai Bangsa.
Suatu saat aku akan datang untuk rindu.
Tapi harus. Sebab masih punya mimpi.
Sembilan tahun bukan waktu sebentar. Di belakang namaku ada nama Karnas. Saat orang bertanya siapa, mereka menjawab: "itu pak asep Karnas".
Jengkal demi jengkal tanah ku ukur dengan telapak kakiku. Tak terlewatkan. Aku hafal betul aroma tanah karnas, angin karnas, air karnas, pepohonan, dan orang-orang.
Orang boleh berlalu termasuk aku, tapi karnas harus terus berkibar. Harus tetap terdepan. Harus bisa mewarnai Bangsa.
Suatu saat aku akan datang untuk rindu.