Blogger Jateng

Semedi Sebuah Puisi

Menepi sepi
Jiwa jiwa meronta menata lelangit
Terduduk di atas keramik

Mata terbuka namun pandangan kemana
Menembus tembok tembok kuasa yang penuh keserakahan anyir darah

Ada belati di dapur ingin aku bertempur
Ingin aku berguling dengan ombak menghantam karang menghempas pantai

Aku mungkin tua usiaku tak muda
Tapi darah masih suka marah dan jiwa seperti apa yang makin tua

Setan setan menjelma manusia makin cerdas bengis dan cerdik saja
Sepertinya aku harus bersiasat agar selamat

Di sini,
Menepi bersemedi
Di tengah ingar bingar dunia aku menyepi
Menghimpun kekuatan merajah doa doa

Menari bersama malam ke kanan ke kiri
Mengatasi kantuk nafsu berahi
Berlenggok dalam nafas nafas berat memikul insyaf yang tak kasyaf

Pagi menungguku bergelut
Memungut bebatu dan lumut
Menyibak ilalang dan duri
Berjalan atau berlari
Hingga akan sampai waktuku menjadi Cahaya

#mtj/02/04/2020