Adab Tatakrama Ketika Makan Bersama--Dalam Islam, diatur adab tatakrama atau akhlak tentang makan. Bagaimana mestinya seorang muslim makan diatur sedemikian rupa dalam hadits hadits shahih. Betapa pentingnya adab hingga dalam hal makan sekalipun diatur sedemikian rupa.
Ada banyak hadits yang berkaitan dengan makan, terutama berkaitan dengan adab tatakrama ketika makan bersama. Namun tulisan ini bukan dalam kapasitas menjelaskan hadits tentang makan. Akan tetapi lebih pada adab tatakrama adat istiadat yang berlaku di masyarakat sebagai identitas budaya ketimuran yang tidak tertulis dalam buku atau pasal. Itupun yang penulis dapatkan dari para orangtua tanpa tertulis. Pembaca mungkin boleh setuju atau tidak, mau menambahkan atau mengurangi boleh-boleh saja.
Berikut adalah adab tatakrama Ketika Makan Bersama tersebut:
1. Hendaknya duduk dengan rapi dan sopan
2. Hendaknya tidak sambil ngobrol. Berbicara dibolehkan namun seperlunya saja.
3. Membaca doa terlebih dahulu
4. Mengambil makanan yang dekat saja
5. Mengambil makanan secukupnya sekiranya dimakan sampai habis
6. Mengunyah dengan sopan dan tidak bersuara (cacaplek,sunda)
7. Piring tidak boleh ditenteng (dalam bahasa sunda ditanggeuy)
8. Tidak boleh makan dipintu atau di jalan orang lalu lalang
9. Tidak boleh makan sambil berdiri
10. Menuangkan atau membawakan air minum kepada yang lebih tua
11. Menawarkan atau mendekatkan lauk pauk
12. Menawarkan untuk nambah
13. Memakai tangan kiri ketika mau nambah makanan jika dalam kondisi makannya menggunakan tangan langsung. Tapi jika makannya menggunakan sendok garpu maka tetap menggunakan tangan kanan. Hal itu bermaksud untuk menghindari kotor pada alat makan dari tangan
14. Laki-laki bersila, perempuan juga (dalam bahasa sunda: emok)
15. Menjaga pandangan mata
16. Memepersilakan orang yang lebih tua atau lebih dihormati untuk lebih dulu mengambil makan.
17. Menghindari sendawa, jika tidak tahan maka suara diminimalisir atau ditutup tangan
18. Untuk suami istri atau anak dan orangtua, yang lebih muda membantu mengambilkan makanan
19. Seorang anak hendaknya memperhatikan makanan yang hendak dimakannya apakah orangtuanya sudah tercukupi makannya atau belum. Jangan sampai si anak makan lebih banyak sementara orangtuanya tak kebagian. Begitupun istri terhadap suami atau terhadap orang yang dihormati.
Ada banyak hadits yang berkaitan dengan makan, terutama berkaitan dengan adab tatakrama ketika makan bersama. Namun tulisan ini bukan dalam kapasitas menjelaskan hadits tentang makan. Akan tetapi lebih pada adab tatakrama adat istiadat yang berlaku di masyarakat sebagai identitas budaya ketimuran yang tidak tertulis dalam buku atau pasal. Itupun yang penulis dapatkan dari para orangtua tanpa tertulis. Pembaca mungkin boleh setuju atau tidak, mau menambahkan atau mengurangi boleh-boleh saja.
Berikut adalah adab tatakrama Ketika Makan Bersama tersebut:
1. Hendaknya duduk dengan rapi dan sopan
2. Hendaknya tidak sambil ngobrol. Berbicara dibolehkan namun seperlunya saja.
3. Membaca doa terlebih dahulu
4. Mengambil makanan yang dekat saja
5. Mengambil makanan secukupnya sekiranya dimakan sampai habis
6. Mengunyah dengan sopan dan tidak bersuara (cacaplek,sunda)
7. Piring tidak boleh ditenteng (dalam bahasa sunda ditanggeuy)
8. Tidak boleh makan dipintu atau di jalan orang lalu lalang
9. Tidak boleh makan sambil berdiri
10. Menuangkan atau membawakan air minum kepada yang lebih tua
11. Menawarkan atau mendekatkan lauk pauk
12. Menawarkan untuk nambah
13. Memakai tangan kiri ketika mau nambah makanan jika dalam kondisi makannya menggunakan tangan langsung. Tapi jika makannya menggunakan sendok garpu maka tetap menggunakan tangan kanan. Hal itu bermaksud untuk menghindari kotor pada alat makan dari tangan
14. Laki-laki bersila, perempuan juga (dalam bahasa sunda: emok)
15. Menjaga pandangan mata
16. Memepersilakan orang yang lebih tua atau lebih dihormati untuk lebih dulu mengambil makan.
17. Menghindari sendawa, jika tidak tahan maka suara diminimalisir atau ditutup tangan
18. Untuk suami istri atau anak dan orangtua, yang lebih muda membantu mengambilkan makanan
19. Seorang anak hendaknya memperhatikan makanan yang hendak dimakannya apakah orangtuanya sudah tercukupi makannya atau belum. Jangan sampai si anak makan lebih banyak sementara orangtuanya tak kebagian. Begitupun istri terhadap suami atau terhadap orang yang dihormati.
20. Sendok dan piring tidak boleh bersuara (diusahakan)
21. Mencuci tangan terlebih dahulu jika makannya dengan menggunakan tangan
22. Membaca doa setelah selesai makan atau minimal membaca hamdalah
23. Sebaiknya minum setelah selesai makan kecuali keselek (megil,sunda)
24. Membereskan atau merapikan bekas makan jangan sampai ada nasi atau lauk yang jatuh mengotori lantai
25. Makan secukupnya dan tidak menuruti keinginan hawa nafsu
26. Menawari makan kepada orang yang hadir
27. Saat makan bersama di rumah orang, hendaknya membantu tuan rumah merapikan dan bila perlu mencuci bekas makan sebagai tanda menghormati tuan rumah
28. Merapikan bekas minum agar gelas tidak tercecer dimana mana
29. Jika makan bersama di keluarga, Istri mengambilkan suami nasi dan lauk pauknya, pun ketika suami hendak nambah maka diambilkan oleh istri
30. Jika makan bersama di keluarga, anak hendaknya menunggu mengambil makanan mendahulukan orangtua atau orang yang lebih tua selesai mengambil makan
31. Suapan nasi ke mulut hendaknya tidak terlalu besar supaya tidak menakutkan (ginggiyapeun, sunda)
32. Mengunyah makanan di mulut dengan pelan dan hati hati jangan sampai keluar suara dan agar tidak tergigit (kagegel, sunda)
33. Tidak boleh mengambil sendok atau centong yang ada di lauk pauk karena orang lain akan kehilangan kan namanya juga sedang makan bersama
34. Mengambil nasi dari bakul sebelah samping tidak boleh mengambil nasi sekenanya secara acak
35. Tidak boleh mengucek ucek lauk pauk ketika sedang mengambilnya, ambillah sekenanya. Kalaupun mau memilih lauk pauk, gunakan mata terlebih dahulu sebelum menyendoknya pakai alat
36. Tidak boleh sambil tertawa apalagi terbahak bahak
37. Didahului minum air supaya tidak megil.
38. Tidak boleh nawar atau meminta sesuatu yang tidak ada di hidangan
39. Tidak boleh menambahi lauk pauk yang dibawa dari rumah kecuali kalau lauk pauk itu banyak dan bisa dimakan bersama atas kerelaan tuan rumah.
40. Tidak boleh membawa makanan dari hidangan bersama tersebut ke rumah, kecuali atas izin tuan rumah. Kalaupun atas izin tuan rumah diusahakan tidak diketahui banyak orang karena itu memalukan. Kecuali kalau semua yang hadir dibawakan makanan yang sama sebagai buah tangan.
41. Makanan yang tidak dapat dimakan dari piring tidak boleh dibuang sembarangan apalagi dilembar. taruhlah di samping piring supaya tidak tercecer dan mengotori tempat jamuan makan.
42. Tidak boleh rebutan makanan apalagi menyembunyikan makanan karena itu tanda kerakusan
43. Apalagi....